"katrok, ndeso, bahasa ketropak, wayang, dan bla...bla..." ocehan kemana-mana tentang bahasa Jawa, padahal kalau ditinjau lagi, orang tua mana yang tak ingin dihormati oleh anak-anaknya, kalaupun ada itu tak waras mungkin.
sejauh ini, saya belum pernah menemukan bahasa yang sebagus bahasa Jawa dalam model sosialisasinya, dalam bahasa inggris untuk mukhatab atau kata ganti orang kedua baik dewasa atau tidak sama-sama menggunakan "YOU".
lalu, bahasa Indonesia sendiri "KAMU", bahasa arab lumayan bagus ada "ANTA" untuk mukhotob yang sebaya, sedangkan "ANTUM" untuk mukhatab yang dihormanti. sedangkan bahasa Jawa ada tiga tingkatan, 1. ngoko, 2. kromo alus, 3, kromo inggil.
kalau sekarang sedang gencar-gencarnya pendidikan berkarakter, maka untuk menanamkan karakter yang kuat pada setiap anak, sungguh penting Matpel Bahasa Jawa diajarkan dalam setiap tingkatan pendidikan.
saya rasa. tidak ada yang katrok dengan bahasa Jawa, malah keren, bahasa Jawa dengan sansekertanya sungguh jarang sekali dipahami anak bangsa.
jadi, pendidikan berkarakter tidak hanya menanamkan ilmu-ilmu pendidikan saja, akan tetapi mulai dirombak dari cara mengularkan kalimat-kalimatnya. bagaimana Ia memiliki sopan santun terhadap orang tua, guru dan teman sebayanya.
Nah, untuk membantu terwujudnya pendidikan berkarakter tidak ada salahnya menetpkan Matpel Pendidikan bahasa Jawa ke dalam pelajaran yang penting atau kalau perlu di UAN kan.