MODERASI BERAGAMA
secara bahasa moderasi dari moderation artinya penengah,
perantara (misalnya dalam perdagangan, bisnis)
pelerai (pemisah, pendamai) antara yang berselisih pemimpin di pertandingan.
Mengapa Penting Moderasi Beragama?
- salah satu esensi kehadiran agama adalah untuk menjaga martabat manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Tuhan, termasuk menjunung tinggi harkar martabat manusia.
- ribuan tahun setelah agama-agama lahir, manusia semakin bertambah dan beragam, bersukusuku, berbangsabangsa, beraneka warna kulit, tersebar di berbagai negeri dan wilayah. Seiring dengan perkembangan dan persebaran umat manusia, agama juga turut berkembang dan tersebar, sehingga manusia sering memilih penafsiran agama sesuka hati yg sesuai dengan kepentingannya
- moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan kita dalam merawat keindonesiaan. Sebagai bangsa yang sangat heterogen, sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang telah nyata berhasil menyatukan semua kelompok agama, etnis, bahasa, dan budaya. Jati diri Indonesia adalah sangat agamis, dengan karakternya yang santun, toleran, dan mampu berdialog dengan keragaman.
- Masing-masing agama niscaya memiliki kecenderungan ajaran yang mengacu pada satu titik makna yang sama, yakni bahwa memilih jalan tengah di antara dua kutub ekstrem, dan tidak berlebihlebihan, merupakan sikap beragama yang paling ideal.
Kesalahpahaman soal “moderat”?
kompromi keyakinan teologis beragama dengan pemeluk agama lain. seringkali dicap tidak paripurna dalam beragama, karena dianggap tidak menjadikan keseluruhan ajaran agama sebagai jalan hidup, serta tidak menjadikan laku pemimpin agamanya sebagai teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Umat beragama yang moderat juga sering dianggap tidak sensitif, tidak memiliki kepedulian, atau tidak memberikan pembelaan ketika, misalnya, simbolsimbol agamanya direndahkan
moderat dalam beragama berarti percaya diri dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang, tetapi berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama.
adil dan berimbang, akan lebih mudah terbentuk jika seseorang memiliki tiga karakter utama dalam dirinya: kebijaksanaan (wisdom), ketulusan (purity), dan keberanian (courage).
ada tiga syarat terpenuhinya sikap moderat dalam beragama, yakni: memiliki pengetahuan yang luas, mampu mengendalikan emosi untuk tidak melebihi batas, dan selalu berhatihati.
INDIKATOR MODERASI BERAGAMA?
1)
komitmen kebangsaan;
2) toleransi;
3) antikekerasan;
4) akomodatif terhadap kebudayaan lokal.
3 (tiga) prinsip dasar masyarakat Indonesia memiliki watak moderat:
1. Indonesia bukanlah negara sekuler, bukan
2. negara berkewajiban memberikan jaminan dan perlindungan kebebasan beragama yang lapang dan tanggung jawab
3. Negara melindungi kebinekaan atau keragaman (heterogenitas) dalam agama, budaya dan ras
Modal Sosial Kultural Moderasi Beragama
1. NKRI berdiri hingga saat ini, keberagamaan yang lebih condong pada antara dua kutub ekstrem, ekstrem kanan dan ekstrem kiri, tidak cocok untuk sebuah keberlangsungan kehidupan berbangsa dan berne gara. Bangsa kita telah memilih jalan moderat yang diejawantahkan dalam lima sila (Pancasila) yang kemudian disepakati menjadi nilainilai moral publik.
2. Budaya masyarakat gotong royong
3. Budaya masyarakat bermusyawarah
4. masyarakat Indonesia memiliki pengalaman empirik mengimplementasikan moderasi beragama dalam penyelesaian sejumlah masalah keberagamaan yang muncul
Contoh: membangun rumah ibdah ditempat minoritas karena kebutuhan