Sejarah Kebudayaan Islam
MUHAMMAD: PEMERSATU ANSOR DAN MUHAJIRIN
Oleh:
Luluk Latifah
Lailatul Munawaroh
Kompetensi Inti
1. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Madinah
Kompetensi Dasar
1.1 Menceritakan proses hijrah Nabi Muhammad saw ke MadinahMenganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
1.2 Mendiskrisikan strategi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai pembawa rahmat kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat.
1.3 Meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw di Madinah
A. Materi
1. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Madinah
Kompetensi Dasar
1.1 Menceritakan proses hijrah Nabi Muhammad saw ke MadinahMenganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
1.2 Mendiskrisikan strategi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai pembawa rahmat kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat.
1.3 Meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw di Madinah
A. Materi
1. Madinah sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw
Kota yatsrib merupakan kota pinggiran kota yang menjadi pusat pertanian
dan juga jalur perdagangan yang menghubungkan priai selatan dan Syiria
di selatan. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw kota Madinah bernama kota Yatsrib, penduduknya terdiri dari dua golongan besar yang sering bertikai dan berperang, yaitu:
- Golongan bangsa yahudi: golongan ini terdiri dari Bani Ainuqa, bani uraizah, bani aniq Nazir
- Golongan bangsa Arab: golongan ini terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2. Proses masuknya agama dan Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah
Hijrah merupakan awal mula yang mendasari dakwah dan perjuangan Nabi Muhammad saw di Madinah. Ketika orang-orang terkasih yang selalu membela serta memotivasinya yaitu siti khadijah istriNya dan Abu Thalib pamanNya wafat, perjuangan Nabi di Mekkah semakin berat. Namun, disisi lain penduduk Madinah sangat mengharapkan kedatangan Nabi Muhammad saw dan menjamin keselematannya. Selain itu ada juga beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhamaad saw hijrah ke Madinah, yaitu:
Hijrah merupakan awal mula yang mendasari dakwah dan perjuangan Nabi Muhammad saw di Madinah. Ketika orang-orang terkasih yang selalu membela serta memotivasinya yaitu siti khadijah istriNya dan Abu Thalib pamanNya wafat, perjuangan Nabi di Mekkah semakin berat. Namun, disisi lain penduduk Madinah sangat mengharapkan kedatangan Nabi Muhammad saw dan menjamin keselematannya. Selain itu ada juga beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhamaad saw hijrah ke Madinah, yaitu:
- Ada 13 orang dari Madinah yang menemui Nabi Muhammad saw pada tahun 621 M di bukit Aqaba, mereka menyatakan masuk islam
- Datang lagi 73 orang yang berasal dari suku Aus, dan khazraj pada tahun 622 M, sebelumnya mereka datang untuk ibadah haji. Namun, mereka justru mengajak Nabi Muhammad saw untuk hijrah ke Madinah, selain itu mereka juga menjamin keselamatan Nabi Muhammad saw dan umatNya seperti mereka melindungi keluarganya
- Kaum quraisy melakukan pembiokatan terhadap Nabi Muhammad saw. Pembiokatan tersebut berisi tentang larangan melakukan dan melindungi perdagangan serta bisnis dengan Nabi Muhammad saw, larangan menikah dengan orang muslim, mendukung setiap musuh Nabi Muhammad saw. Pembaikotan tersebut berlangsung 3 tahun dan memberikan dampak kerugian terhadap umat islam. Kemudian dengan segala pertimbangan-pertimbangan yang ada, Nabi memutuskan untuk hijrah ke Madinah bersama dengan sahabat serta pengikut-pengikutNya.
Perjalanan hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah
Sebelum Nabi hijrah ke madinah, sebagian umat islam yang lain didahulukan hijrahnya ke Madinah, namun ada dua sahabat yang setia menemani dan menunggu perintah dari Allah SWT untuk hijrah ke Madinah, yaitu Abu Bakar As sidiq dan Ali bin Abi Thalib. Persiapan hijrah ke Madinah telah berlangsung selama 2 bulan, perencanaan tersebut dilakukan dengan sangat matang, nabi juga menyesuaikan rencananya sesuai dengan situasi dan kondisi di kota Mekkah. Adapun proses hijrah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Sebelum Nabi hijrah ke madinah, sebagian umat islam yang lain didahulukan hijrahnya ke Madinah, namun ada dua sahabat yang setia menemani dan menunggu perintah dari Allah SWT untuk hijrah ke Madinah, yaitu Abu Bakar As sidiq dan Ali bin Abi Thalib. Persiapan hijrah ke Madinah telah berlangsung selama 2 bulan, perencanaan tersebut dilakukan dengan sangat matang, nabi juga menyesuaikan rencananya sesuai dengan situasi dan kondisi di kota Mekkah. Adapun proses hijrah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Ali Bin Abu Tholib menggantikan Nabi Muhammad saw di tempat tidurnya
Kaum quraisy telah merencanakan untuk membunuh Nabi sebelum hijrah ke Madinah, untuk mencegah hal tersebut Nabi bersama Abu Bakar berangkat sebelum shubuh sehingga para algojo yang bertugas untuk membunuh Nabi tidak mengetahuinya. Ketika pagi para algojo mengintip ke kamar Nabi dan berusaha membunuhnya, namun ketika para aalgojo membuka selimutnya ternyata yang berbaring bukanlah Nabi, melainkan Ali yang mengenakan mantel Nabi dan menempati tempat tidurNya untuk mengecoh musuh. Setelah algojo mengetahuinya, Ali langsung dideret ke masjidil haram dan disiksa habis-habisan.
- Gua tsur
Untuk mengecoh musuh, Nabi dan Abu Bakar melalui arah selatan menuju gua tsur dan kemudian bersembunyi didalamnya selama tiga hari. Guar tsur terletak di jabal tsur yang berjarak lima kilometer dari kota Makkah, selama tiga hari Nabi merencakan untuk mengamankan proses hijrahnya.
- Masjid Quba
Setelah tujuh hari perjalanan, Nabidan Abu Bakar sampai di kota Quba dan membangun masjid, yang mana masjid tersebut merupakan masjid pertama sejarah islam. Selama 4 hari Nabi istirahat di masjid Quba dan melanjutkan perjalanannya di hari Jum’at.
- Tiba di Madinah
Strategi pertama yang dilakukan Nabi setelah sampai di Madinah adalah menentukan tempat untuk membangun masjid, Nabi menyuruh untanya untuk memilih tempatnya, dan akhirnya untuk tersebut memilih rumah yang ditempati oleh dua anak yatim.
3. Strategi dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
Prestasi-Prestasi
- Membangun Masjid
Setelah sampai di Madinah Nabi Muhammad saw segera meletakkan dasar-dasar yang menjadi syariat islam, yaitu dengan membangun masjid. Masjid yang dibangun tidak hanya digunakan untuk beribadah, namun masjid tersebut juga digunakan sebagai tempat musyawarah, tempat mempersatukan antar golongan umat, muslim, dan juga menjalankan fungsi pemerintahan.
- Mempersaudarakan kaum muhajirin dengan anshar
Upaya untuk menjaga persaudaraan islam dengan suku lain Nabi terus melakukannya. Pada awalnya Nabi hanya mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharij ibn Zuhair, Umar bin Khatab dengan Ibnu bin Malik, Abu Thalib dengan Muad bin Jabal. Kemudian tiap-tiap orang muhajirin dengan orang anshor. Nabi juga membuat sebuah perjanjian untuk memperketat persaudaraan kedua suku tersebut.
- Perjanjian damai Nabi Muhammad saw dengan Yahudi
Perjanjian ini digunakan untuk menciptakan kedamaian penduduk Madinah baik yang muslim maupun non muslim. Dari sini terdapat beberapa peraturan yang telah disepakati dan dinamakan dengan piagam Madinah, isi piagam tersebut adalah:- Kaum muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas menjalankan agamanya masing-masing
- Jika salah satu pihak diperangi musuh maka salah satunya wajib membantu
- Jika terjadi perselisihan anatar keduanya, penyelesaian diserahkan kepada Nabi Muhammad saw selaku pemegang kepemimpinan tertinggi
- Meletakkan dasar-dasar pemerintahan
Seluruh kota Madinah dan sekitarnya telah benar-benar jadi terhormat bagi seluruh penduduk. Mereka berkewajiban mempertahankan kota ini dan mengusir setiap serangan yang datang dari luar. Mereka harus bekerja sama antara sesama mereka guna menghormati segala hak dan segala macam kebebasan yang sudah disetujui bersama dalam dokumen ini.
- Hubungan luar
Nabi Muhammad saw mengirim beberapa utusan kepada kerajaan-kerajaan besar dalam rangka mengajak para raja masuk agama islam, karena ketika para raja masuk islam dengan otomatis raja tersebut akan mengajak umatnya masuk islam juga, dan ternyata raja-raja tersebut menerimanya dengan baik sehingga penyebaran wilayah islam semakin luas.
- Perjanjian Hudaibiyah
Perjanjian ini merupakan perjanjian umat islam dengan kaum quraisy di Mekkah, asal mula terjadinya perjanjian ini karena kaum muhajirin ingin melakukan Haji dan menengok saudaranya ke Mekkah, namun ditolak oleh kaum quraisy. Adapun isi perjanjian tersebut adalah:- Genjatan senjata anatara kaum quraisy dengan umat islam selama 10 tahun
- Jika ada kum quraisy datang ke Nabi maka wajib mengembalikannya, namun jika sebaliknya kaum quraisy tidak harus mengembalikannya
- Diberi kebebasan bagi setiap kabilah dalam memilih atau bergabung dengan salah satu golongan yang diinginkan
- Untuk tahun ini nabi dan rombongan belum diperkenankan melakukan ibadah haji, namun untuk tahu depan sudah diperkenankan
- Jika tahun depan umat islam ke Mekkah, maka kaum quraisy harus keluar terlebih dahulu
- Ketika masuk mekkah tidak boleh membawa senjata dan hanya diperbolehkan tiggal selama 3 hari.
- Fathu Makkah
Peristiwa penaklukan kota makkah terjadi pada tahun 8 H, dengan sebab kaum quraisy mengingkari perjanjian damai yang telah disepakati pada tahun 6 H. Perjanjian yang diingkari adalah kebebasan setiap kabilah dalam memilih salah satu kubu, baik kubu islam maupun kubu kaum quraisy. Maka bergabunglah suku khuzaah kepada kubu islam dan suku bakr terhadap kubu kaum quraisy.
Kedua suku tersebut adalah suku yang saling bertentangan, dan akhirnya damai dengan adanya perjanjian hudaibiyah. Namun, suku bakr menggunakan akal liciknya untuk membalas dendam terhadap suku khuzaah dengan menggunakan kesempatan perjanjian hudibiyah yaitu genjatan senjata selama 10 tahun. Suku bakr tiba-tiba menyerang suku khuzaah pada malam hari, dan salah satu suku khuzaah melapor kepada Nabi bahwa kaum quraisy melakukan penghianatan, dengan sebab itulah Nabi dan para sahabat memiliki rencana untuk menaklukan kota Makkah tanpa adanya pertumpahan darah.
Hambatan-hambatan
Ketika dakwah di Madinah Nabi mengalami beberapa hambatan yang mempengaruhi dakwahnya, diantaranya:
Ketika dakwah di Madinah Nabi mengalami beberapa hambatan yang mempengaruhi dakwahnya, diantaranya:
- Perang badar: perang ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H, dalam perang ini pasukan islam hanya terdiri dari 313 pasukan, sedangkan kaum quraisy terdiri dari 1000 pasukan. Peperangan ini dipipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw dan dimenangkan oleh umat islam dengan korban yang tewas 14 umat islam dan 70 kaum quraisy termasuk Abu Jahal.
- Perang uhud: perang ini terjadi pada bulan Sya’ban tahun 3 H, perang ini terdiri dari 1000 pasukan umat muslim, namun yang 300 pasukan berkhianat karena hasutan kaum quraisy, sedangkan kaum quraisy terdiri dari 3000 pasukan. Dalam Perang ini umat islam dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw dan kaum quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan dan istrinya Hindun. Peperangan ini hampir dimenangkan oleh umat islam, namun 300 pasukan umat islam berkhianat akhirnya islam mengalami kekalahan.
- Perang khandaq atau Ahzab: Perang ini terjadi pada tahun 5 H dengan pasukan umat islam 3000 yang dipimpin Nabi Muhammad saw, dan pasukan kaum quraisy 10.000 dengan pemimpin Abu Sufyan. Atass usul dari Salman al Farisi dengan membuat parit umat islam meraih kemenangan. Dan masih banyak lagi peperangan yang dilakukan dengan dengan kaum quraisy yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama.
4. Sistem pemerintahan
Dalam menyebarkan dakwahnya, Nabi Muhammad saw memiliki bebrapa tahapan dalam melakukannya. Tahap tersebut terdiri dari dua fase yaitu fase politik dan fase dakwah secara diam-diam. Namun fase politik ini terbangun secara kokoh setelah hijrah ke Madinah, hal yang dilakukan ketika membanun peradaban di Madinah ialah membangun masjid. Masjid merupakan pusat kegiatan umat islam, pusat oendidikan, tempat jaringan surat menyurat, Nabi Muhammad saw membangun unsur-unsur negara islam secara utuh ketika hijrah ke Madinah.
Madinah adalah pusat pemerintahan, dimana seluruh kebijakan, tugas politik, dan pemerintahan sepenuhnya berada di tangan Nabi Muhammad saw, dengan begitu pemerintahan ini bisa disebut pemerintahan sentralistik. Dalam peran perpolitikannya, nabi membuat UU yang tercermin dalam Piagam Madinah yang sudah tertera diatas. Selain berperan sebagai utusan Allah beliau juga memiliki peran dalam kedudukannya yang tertinggi, memiliki kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Sistem pemerintahan Nabi disebut dengan sistem pemerintahan Teodemokrasi, yaitu pemerintahan yang berdasarkan atasa dasar hukum Allah dan juga dirumuskan melalui musyawarah bersama.
Dalam mendanai pemerintahannya, Nabi mengambil zakat umat islam mengambil jisyah dari non muslim. Selain melalui jalur militer, sebuah negara akan maju apabila memiliki posisi geopolitik yang strategis.
B. Metode pembelajaran
Dalam menyebarkan dakwahnya, Nabi Muhammad saw memiliki bebrapa tahapan dalam melakukannya. Tahap tersebut terdiri dari dua fase yaitu fase politik dan fase dakwah secara diam-diam. Namun fase politik ini terbangun secara kokoh setelah hijrah ke Madinah, hal yang dilakukan ketika membanun peradaban di Madinah ialah membangun masjid. Masjid merupakan pusat kegiatan umat islam, pusat oendidikan, tempat jaringan surat menyurat, Nabi Muhammad saw membangun unsur-unsur negara islam secara utuh ketika hijrah ke Madinah.
Madinah adalah pusat pemerintahan, dimana seluruh kebijakan, tugas politik, dan pemerintahan sepenuhnya berada di tangan Nabi Muhammad saw, dengan begitu pemerintahan ini bisa disebut pemerintahan sentralistik. Dalam peran perpolitikannya, nabi membuat UU yang tercermin dalam Piagam Madinah yang sudah tertera diatas. Selain berperan sebagai utusan Allah beliau juga memiliki peran dalam kedudukannya yang tertinggi, memiliki kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Sistem pemerintahan Nabi disebut dengan sistem pemerintahan Teodemokrasi, yaitu pemerintahan yang berdasarkan atasa dasar hukum Allah dan juga dirumuskan melalui musyawarah bersama.
Dalam mendanai pemerintahannya, Nabi mengambil zakat umat islam mengambil jisyah dari non muslim. Selain melalui jalur militer, sebuah negara akan maju apabila memiliki posisi geopolitik yang strategis.
B. Metode pembelajaran
- Metode ceramah
Ceramah adalah suatu pidato yang bertujuan untuk menyampaikan dan menerangkan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan ajaran kebaikan, ceramah juga merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan keterbiasaan ceramah yang dilakukan dengan penyampaian lisan.
Adapun ciri-ciri ceramah sebagai berikut:- Sebuah ceramah disampaikan oleh seseorang yang mempunyai sebuah keahlian dalam bidang dan disiplin ilmu tertentu
- Ceramah memiliki struktur yang lengkap, yaitu terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup
- Dalam pemilihan tema atau inti, ceramah menggunakan tema yang sesuai dengan keadaan atau kegiatan yang sedang diselenggarakan
- Isi ceramah bersifat objektif, jelas, dan terbukti kebenarannya
- Bahasa yang digunakan dalam ceramah adalah bahasa yang sopan dan mudah dipahami
Metode ceramah juga memiliki banyak kelebihan serta kekurangan baik dalam tahap
pelaksanaanya ataupun hasilnya.
Kelebihan
pelaksanaanya ataupun hasilnya.
Kelebihan
- Guru dapat mengontrol suasana kelas secara menyeluruh
- Tidak membutuhkan banyak peralatan dalam pelaksanaanya
- Guru dapat memberikan materi yang harus ditonjolkan kepada siswa
Kelemahan
- Siswa kurang memiliki ketertarikan
- Pemahaman siswa terbatas dengan pengetahuan yang dimiliki guru
- Sulit mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Metode ceramah yang akan kami bawakan adalah metode ceramah umum. Ceramah umum adalah sebuah ceramah yang berisi pesan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang ditujukan untuk khalayak ramai.
2. Metode Panah Soal
Panah soal adalah sebuah metode yang menggunakan papan pemanah. Jika pada umumnya papan pemanah tercantum nilai bagi pemanah yang berhasil manancapkan panah pada posisi yang tepat. Sedang untuk papan pemanah kali ini tertulis angka 1-5. Angkan tersebut sebagai nomor soal, jika siswa menembah stik pada angka nomer tiga. Nanti guru membacakan soal nomer tiga dan siswa wajib menjawab. Penunjukan siswa yang akan mendapat giliran untuk memanah dengan cara saling tunjuk.
Adapun kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan metode panah soal:
Kelebihan
- Memancing rasa ketertarikan siswa
- Siswa terhibur dan tidak merasa bosan
Kekurangan
- Guru membutuhkan persiapan lebih daripa biasanya
- Tidak semua siswa mendapat bagian
Jadi dapat dikatakan bahwa panah soal ini sebagai penguji atau evaluasi bagi guru atas penjelasannya tentang materi.
Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran:
Langkah
|
Jenis kegiatan belajar mengajar
|
Persiapan
|
1. guru memberi salam, berdo’a, dan
melakukan absensi
2. guru menciptakan suasana belajar
dengaan yel-yel lembaga
|
pelaksanaan
|
1. Pada tahap ini guru menentukan
topik yang akan dibahas serta menyiapkan segala hal yang diperlukan.
2. Guru menyampaikan materi terkait
sesuai dengan perencanaan sehingga dapat mencapai target yang diinginkan.
3. Guru memastikan tingkat pemahaman
siswa dengan metode lain.
4. guru menyiapkan sarana yang
diperlukan
5. guru menempelkan papan panah di
papan yang disediakan
6. guru menunjuk siswa untuk
mendapatkan giliran pertama menembah papan dengan alat yang disediakan,
berapapun soal yang ditembah siswa wajib menjawab
7. untuk penunjukan siswa yang
kedua, siswa pertama menunjuk temannya. Begitupun seterusnya.
|
Evaluasi
|
guru mengadakan
penilaian dengan cara pemberian tugas ataupun ulanagan pada setiap akhir
materi yang diberikan
|
Analisis dan Implementasi
Kaum muhajirin dan ansor merupakan dua golongan islam yang tidak mau bersatu dalam kepercayaannya. Hal ini dikarenakan banyak hal, diantaranya sama-sama tidak mau dipimpin atau tidak mau kalah unggul dari golongan lain. Namun, dengan upaya rosululloh kedua golongan berhasil disatukan dan saling menguatkan persatuan agama islam.
Nabi Muhammad saw juga menciptakan suatu perjanjian dengan umat yahudi, yaitu sama-sama memberi kebebasan dalam memilih agama serta tidak mengganggu kegiatan peribadatan umat lain. Sehingga umat islam memiliki kebebasan dalam beragama dan harus memiliki sikap toleransi terhadap umat lain.
Modern ini, ada banyak golongan yang persis dengan golongan pada masa Nabi Muhammad saw, yang mana sam-sama tidak mau kalah unggul dengan golongan yang lain, Sehingga aliran-aliran tersebut dapat menyebabkan perpecahan kepada islam itu sendiri. Sikap Nabi Muhammad saw dapat kita contoh untuk menyikapi hal yang sama, islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjunjung tinggi sikap toleransi, diantaranya menghilangkan sikap egois (mengaku dirinyalah yang paling benar) sehingga tidak menghargai keyakinan golongan lain.
Pada dasarnya umat manusia diciptakan dengan berbagai ras, suku, golongan, serta agama. Manusia akan merasakan manisnya perdamaian ketika mereka mau menghargai perbedaan yang ada, karena adanya perbedaan bukan untuk permusuhan namun perbedaan diciptakan untuk saling melengkapi.
Kaum muhajirin dan ansor merupakan dua golongan islam yang tidak mau bersatu dalam kepercayaannya. Hal ini dikarenakan banyak hal, diantaranya sama-sama tidak mau dipimpin atau tidak mau kalah unggul dari golongan lain. Namun, dengan upaya rosululloh kedua golongan berhasil disatukan dan saling menguatkan persatuan agama islam.
Nabi Muhammad saw juga menciptakan suatu perjanjian dengan umat yahudi, yaitu sama-sama memberi kebebasan dalam memilih agama serta tidak mengganggu kegiatan peribadatan umat lain. Sehingga umat islam memiliki kebebasan dalam beragama dan harus memiliki sikap toleransi terhadap umat lain.
Modern ini, ada banyak golongan yang persis dengan golongan pada masa Nabi Muhammad saw, yang mana sam-sama tidak mau kalah unggul dengan golongan yang lain, Sehingga aliran-aliran tersebut dapat menyebabkan perpecahan kepada islam itu sendiri. Sikap Nabi Muhammad saw dapat kita contoh untuk menyikapi hal yang sama, islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjunjung tinggi sikap toleransi, diantaranya menghilangkan sikap egois (mengaku dirinyalah yang paling benar) sehingga tidak menghargai keyakinan golongan lain.
Pada dasarnya umat manusia diciptakan dengan berbagai ras, suku, golongan, serta agama. Manusia akan merasakan manisnya perdamaian ketika mereka mau menghargai perbedaan yang ada, karena adanya perbedaan bukan untuk permusuhan namun perbedaan diciptakan untuk saling melengkapi.
Daftar pustaka
Abzah Nizar, Sejarah Nadinah, Kisah Jejak Lahir Peradaban Islam,terj. Fi Madinah ar-Rosul, Jakarta: Zaman, 2014
Buku Siswa, Sejarah Kebudayaan Islam kelas 7 Madrasah Tsanawiyah kurikulum 2013, Kementrian Agama, Jakarta: 2014
Slamet Untung, Moh. Muhammad Sang Pendidik, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2005
Abzah Nizar, Sejarah Nadinah, Kisah Jejak Lahir Peradaban Islam,terj. Fi Madinah ar-Rosul, Jakarta: Zaman, 2014
Buku Siswa, Sejarah Kebudayaan Islam kelas 7 Madrasah Tsanawiyah kurikulum 2013, Kementrian Agama, Jakarta: 2014
Slamet Untung, Moh. Muhammad Sang Pendidik, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2005