Oleh: Wahid N Muhammad, Rico Dwi Saputro dan Luthfiyatul Maysaroh
RINGKASAN 3
RINGKASAN ALIRAN KEAGAMAAN DALAM ILMU KALAM
RINGKASAN 1
NO
|
Nama Aliran
|
Tahun Muncul
|
Tokoh
|
Doktrin
|
1.
|
Khawarij
|
37/648 M
|
· Abdullah Bin Wahab Al-Rasyidi
· Urwah Bin Hudair
· Mustarid Bin Sa’ad
· Hausarah Al-Asadi
· Quraib Bin Maruah
· Nafi’ Bin Al-Azraq (Pimpinan Al-Azariqah)
· Abdullah Bin Basyir
· Zubair Bin Ali
· Qathari Bin Fujaah
· Abd Al-Rabih
· Abd Al Karim Bin Ajrad
· Zaid Bin Asfar
· Abdullah Bin Ibad
|
· Orang Islam yang melakukan Dosa besar adalah
kafir, dan harus di bunuh.
· Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal
(peranga ntara Aisyah, Talhah, dan zubair, dengan Ali bin abi thalib) dan para pelaku tahkim, termasuk yang
menerima dan mambenarkannya – di hukumkafir.
· Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat.
· Khalifah tidak harus keturunan Arab. Dengan
demikian setiap orang muslim berhak
menjadi Khalifah apabila sudah memenuhi syarat-syarat.
· Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syari’at islam, dan di
jatuhi hukuman bunuh bila zhalim.
· Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi
setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah menyeleweng,
· Khalifah Ali dianggap menyelewang setelah terjadi Tahkim
(Arbitrase).
|
2.
|
Murji’ah
|
695 M
|
· Hasan Bin Muhammad Bin Ali Bin AbiThalib
· Abu
Hanifah
· Abu Yusuf
|
· Iman Hanya membenarkan (pengakuan) di dalam
Hati
· Orang islam yang melakukan dosa besar tidak
dihukumkan kafir. Muslim tersebut
tetap mukmin selama ia mengakui dua kalimat syahadat.
· Hukum terhadap perbuatan manusia di
tangguhkan hingga hari kiamat.
|
3.
|
Qadariyah
|
70 H/689 M.
|
· Ma’bad Al-Juhani
· Ghailan al Dimasyqi
|
· Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir,
dan bukanlah mukmin, tapi fasik dan orang fasik itu masuk neraka secara
kekal.
· Allah SWT.
Tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusialah yang
menciptakannya dan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan
baik (surga) atas segala amal baiknya,
dan menerima balasan buruk (siksa Neraka) atas segala amal perbuatannya yang salah
dan dosa karena itu pula, maka Allah
berhak disebut adil.
· Allah itu maha esa atau satu dalam arti bahwa
Allah tidak memiliki sifat-sifat azali,
seprti ilmu, Kudrat, hayat,
mendengar dan melihat yang bukan dengan dzatnya sendiri. Menurut mereka Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup,
mendengar, dan meilahat dengan dzatnya sendiri.
· Akal manusia mampu mengetahui mana yang baik
dan mana yang buruk, walaupun Allah tidak menurunkan agama. Sebab, katanya segala
sesuatu ada yang memiliki sifat yang
menyebabkan baik atau buruk.
|
4.
|
Jabariyah
|
70 H
|
· Al-Ja’ad Bin Dirham
· Jahm Bin Shafwan
|
· Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang
kamu perbuat itu
· Manusia tidak bisa berbuat lain dari apa yang
telah di lakukannya. Allah SWT, telah mentakdirkan atas dirinya segala amal
perbuatan yang mesti di kerjakannya,
dan segala perbuatan itu adalah ciptaan Allah, sama seperti apa
yang dia ciptakan pada benda-benda
yang tidak bernyawa
· Manusia tetap mendapat pahala atau siksa
karena perbuatan baik atau jahat yang
dilakukannya. Paham bahwa perbuatan yang dilakukan manusia adalah sebenarnya
perbuatan tuhan tidak menafikan adanya pahala dan siksa.
|
5.
|
Mu’tazilah
|
120 H
|
· Washil bin Atha’
· Abu Huzail al-Allaf
· Al Nazzam
· Al-Jubba’i
|
· al Tauhid (keesaan Allah)
· al ‘Adl (keadlilan tuhan)
· al Wa’dwa al wa’id (janji dan ancaman)
· al Manzilah bain al Manzilatain (posisi
diantara 2 posisi)
· amar ma’ruf dan Nahi mungkar
|
6.
|
Syiah
|
Pemerintahan Usman
bin affan
|
· Abu Dzar al Ghiffari,
· Miqad bin Al aswad
· Ammar bin Yasir
|
· al Tauhid
· al ‘adl
· al Nubuwwah
· al imamah
· al ma’ad
|
7.
|
Salafi
|
700 H/ 1300 M
|
· Ahmad bin Hambal.
· Ibnu Taimiyah
· Imam Muhammad bin Abdul Wahab
· Jamaluddin al Afgani,
· Muhammad Abduh
Rasyid Ridha.
|
· Keyakinan bahwa kemajuan dan kejayaan umat
Islam hanya mungkin di wujudkan jika mereka kembali kepada ajaran Islam
yang masih murni dan kembali pada
ajaran Islam yang masih murni, dan
meneladani pokok hidup sahabat Nabi.
Komponen pertama ini merupakan satu unsur yang di miliki oleh salfiyah
sebelumnya.
· Perlwanan terhadap kolonialisme dan mominasi
barat, baikpolitik, ekonomi, maupun kebudayaan.
· Pengakuan terhadap keunggulan barat dalam
bidang ilmupengetahuan dan teknologi.
|
8
|
Ahlussunah Wal- Jamaah
|
856 M
|
· Abu al hasan al Asy’ari
· Abu Mansur al Maturidi.
|
Pokok-pokok pemikiran Abu al hasan al Asy’ari :
· Sifat-sifat Tuhan. Menurutnya, Tuhan memiliki
sifat sebagaimana di sebut di dalam
Alqur’an
· al-Quran adalah qadim dan bukan makhluk
diciptakan.
· Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh manusia
di akhirat nanti.
· Perbuatan manusia di ciptakan tuhan, bukan di
ciptakan oleh manusia itu sendiri.
· Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun untuk
menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua itu merupakan kehendak
mutlak tuhan sebab tuhan maha kuasa atas segalanya
· yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat
diakhir hidupnya tidak lah kafir dan tetap mukmin
Pokok-pokok pemikiran Abu Mansur al Maturidi :
· Sifat Tuhan. Pendapatnya sejalan dengan al
Asy’ari Perbuatan Manusia.
· Al Quran. Pendapatnya sejalan dengan al
Asy’ari
· Kewajiban tuhan. Menurutnya, tuhan memiliki
kewajiban-kewajiban tertentu.
· Muslim yang berbuat dosa. Pendapatnya sejalan dengan al Asy’ari
· Janji pahala dan siksa mesti terjadi, dan itu merupakan janji tuhan yang tidak mungkin di pungkiriNya.
|
RINGKASAN 2
No
|
Nama Aliran
|
Tahun Muncul
|
Tokoh
|
Doktrin
|
1
|
Aliran Khawarij
|
Muncul pada saat
peristiwa tahkim pada 37 H/648 M
|
· Abdullah Bin Wahab Al-Rasyidi
· Urwah Bin Hudair
· Mustarid bin Sa'ad
· Hausarah bin Al Asadi
· Quraib bin Maruah
· Nafi'bun Al-Azraq
· Abdullah bin Basyir
|
· Orang Islam yang melakukan dosa besar adalah
kafir.
· Muawiyah bin Abu Sufyan, Abu Musa
Al-Asy"ari dan Amr bin Ash dianggap kafir.
· Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat.
· Khalifah tidak harus keturunan Nabi Muhammad
SAW atau bangsa Arab.
· Khalifah sebelum Ali dianggap sah tetapi
separih dari pemerintahan Utsman dianggap telah menyeleweng.
· Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi
setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah
menyeleweng,
· Khalifah Ali dianggap menyelewang setelah
terjadi Tahkim (Arbitrase).
|
2
|
Aliran Murji’ah
|
Aliran ini lahir
pada tahun 695 M
|
· Abdullah
bin Umar
· Sa'ad
bin Abi Waqash
· Imran
bin Husin
· Abu
Hasan Ash-Shalihi
· Yunus
bin An-Namiri
|
· Iman hanya membenarkan (pengakuan) di dalam hati.
· Menyerahkan keputusan pelaku dosa besar
kepada Allah SWT.
· Orang islam yang melakukan dosa besar tidak
dihukumi sebagai kafir, akan tetapi muslim tersebut tetap mukmin selama ia
masih mengakui dua kalimat syahadat.
· Hukum terhadap perbuatan manusia di
tangguhkan hingga hari kiamat.
· Meletakkan arti pentingnya iman daripada
amal.
|
3
|
Aliran Qadariyah
|
Paham ini
disebarkam oleh Ma'bad al-Juhani dan Ghailan al-Dimasyqi sekitar abad 70 H (689
M) pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan.
|
· Ma’bad Al-Juhani
· Ghailan al Dimasyqi
|
· Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir,
dan bukanlah mukmin, akan tetapi dihukumi fasik.
· Faham taqdir dalam pandangan Qodariyah bukan
berarti manusia bertindak sesuai dengan nasib sejak azali.
· Tingkah laku manusia dilakukan hanya atas
kehendaknya sendiri.
· Tidak ada alasan yang tepat untuk
menyandarkan segala perbuatan kepada Tuhan.
|
4
|
Aliran Jabariyah
|
Paham ini lahir
pada abad ke 70 H
|
· Al-Ja’ad Bin Dirham
· Jahm Bin Shafwan
· Dirar Ibn Amr
|
· Surga dan Neraka tidak kekal.
· Definisi iman yaitu ma'rifat atau membenarkan
dalam hati.
· Manusia tidak mampu berbuat apa-apa yang
telah di lakukannya karena Allah SWT telah menaqdirkan atas dirinya segala
amal perbuatan yang di kerjakannya.
· Manusia mendapat pahala atau siksa karena
perbuatan baik atau jahat yang dilakukannya.
· Tuhan tidak dapat dilihat di akhir zaman
kecuali Tuhan memindahkan potensi hati (ma'rifat) pada manusia.
|
5
|
Aliran Mu’tazilah
|
Aliran ini
lahir pada abad 120 H
|
· Washil bin Atha’
· Abu Huzail al-Allaf
· Al Nazzam
· Abu Ali Muhammad bin Abd Wahab
|
· al Tauhid (keesaan Allah)
· al ‘Adl (keadlilan tuhan)
· al Wa’ad wa al wa’id (janji dan ancaman)
· al Manzilah bain al Manzilatain (posisi
diantara dua posisi)
· amar ma'ruf nahi mungkar
|
6
|
Aliran Syiah
|
Syiah muncul
pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan, kemudian tumbuh dan berkembang pada
masa Ali bin Abi Thalib yakni tahun 37 H
|
· Ali
bin Abi Thalib
· Hasan
bin Ali
· Husein
bin Ali
· M.
Zaenal bin Husein
· M.
Ali Baqir bin Ali Zaenal
|
· al Tauhid
· al ‘adl
· al Nubuwwah
· al Imamah
· al Ma’ad
|
RINGKASAN 3
No
|
Nama Aliran
|
Tahun Muncul
|
Tokoh
|
Pemikiran
|
||
1.
|
Syi’ah
|
34 H/ 658 M
|
Abdullah
bin Saba’ al Yahud
|
a.
Tauhid
b.
An-Nubuwwat
c.
Al-Ma’ad
d.
Al-Imamah
e.
Al-Adl’
|
||
2.
|
Khawarij
|
Abad ke-7
|
1.Urwah bin Hudair
2.Mustarid bin Sa’ad
3.Hausarah al-Asadi
4.Quraib bin Maruah
5.Nafi’ bin al-Azraq
6.‘Abdullah bin Basyir
|
a.
Tidak mengakui Ali
b.
Khalifah harus keturunan orang arab
c.
Semua dosa dianggap dosa besar
d.
Orang yang ikut perang jamal adalah
kafir
|
||
3.
|
Asy-‘ariyah
|
300 H
|
1.Al-Qodhi Abu Bakar Al-Baqillany
2. Al-Imam Al-Maheran Al- Juwainy
3. Abu Hamid Al-Ghazali
|
a.
Tuhan dan
sifatnya
b.
Bebas
berkehendak
c.
Qodimnya
Al-Qur’an
d.
Melihat
Allah SWT
e.
Keadilan
f.
Akal dan
wuhu
|
||
4.
|
Maturidiyyah
|
4 H
|
Abu
Mansur al Maturidi
|
a.
Akal dan
Wahyu
b.
Perbuatan
manusia
c.
Sifat
Tuhan
d.
Kekuasaan
Tuhan
e.
Melihat
Tuhan
f.
Kalam
Tuhan
g.
Pengutusan
Rasul
h.
Murtaqib
Al-Kabir
|
||
5.
|
Mu’tazilah
|
Abad ke-1
|
1.
Wasil
bin Atha
2.
Abu
Huzail al- Allaf
3.
Al- Jubba’i
4.
An-
nazm
|
a. Keesaan Tuhan (At-tauhid)
b. Kedilan Tuhan (Al-Adl’)
c. Janji dan ancaman (Al-Wa’d wa al
Wa’id)
d. Posisi diantara dua tempat (al-Manzilah bain al-Manzilatain)
e. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
|
||
6.
|
Qadariyah
|
70H/689M
|
1.
Ma’bal Al Juhni Al- Bisri
2.
Ja’ad bin Dirham
3.
Ghailan Al-Dimasyqi
|
a. Orang yang berdosa besar tidak kafir dan bukan mukmin tetapi fasik.
b. Allah SWT tidak menciptakan amal manusia, tetapi manusia yang
menciptakannya.
|
||
7.
|
Jabariyah
|
660-750M
|
Jahm
bin Shafwan
|
a. Surga dan neraka tidak kekal
b. Kalam Tuhan adalah makhluk
c. Tuhan tidak dapat di lihat di Akhirat
|
||
8.
|
Ahlu Sunnah Wal Jama’ah
|
137-159H/754-775M
|
Abu
al-Hasan bin Isma’il al-Asy’ari
|
a.
Iman
b.
Islam
c.
Ihsan
|
||
9.
|
Murji’ah
|
Akhir abad ke-1
|
Hasan bin Bilal Al-Muanani
|
a.
Pengakuan
Iman Islam hanya dengan pengakuan dari hati saja, tidak dituntut membuktikan
keimanan dengan perbuatan
b.
Selama
orang Islam meyakini dua kalimat syahadat kemudian apabila dia berbuat dosa
besar maka tidak dianggap kafir.
c. Hukum terhadap perbuatan manusia dipertanggungjawabkan di akhirat
|