REVIEW SEJARAH PENDIDIKAN-Karya Leo Agung

oleh: Annisa Zahroh Suprapti 

REVIEW SEJARAH PENDIDIKAN

Karya : Drs. Leo Agung, M.Pd. dan Drs. T. Suparman, M.Pd.
Penerbit: Ombak
Jumlah halaman: viii + 184 halaman
Tahun terbit: 2012
ISBN: 978-602-7544-15-4
  
RINGKASAN
Pada zaman dahulu bangsa Indonesia dengan mudah menerima agama, pengetahuan dan kebudayaan dari India yang notabene beragama Hindu.Pada abad ke 4-5 di Kutai terdapat peninggalan Raja Mulawarman berupa prasasti dan bangunan kayu dalam tulisan Pallawa dan bahasa Sansekerta. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan ditujukan pada golongan yang berkasta tinggi saja.Pada abad ke-5 di kerajaan Taruma Negara telah ada pelajaran membaca dan menulis, dibuktikan dengan adanya batu bertulis didekat Bogor. Pada abad ke 6-7, kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan dengan pusat perdagangan sehingga peranan pendidikan sangat penting. Lambat laun Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pengetahuan.
Dalam perkembangannya, di Palembang berdiri Perguruan Tinggi Agama Buddha. Pada abad ke-8 terutama di Mataram Kuno didapatkan bahan-bahan yang lebih memberi pengertian tentang pendidikan dan pengajaran. Contohnya di Candi Borobudur yang terdapat lukisan yang menggambarkan suatu sekolah seperti sekarang ini. Di Kediri dan Majapahitpada zaman Hayam Wuruk, pendidikan dan pengajaran sudah teratur dengan baik, dibuktikan dengan didirikannya perpustakaan besar yang dinamai Sana Pustaka. Pada abad ke-9, keadaan di Jawa sudah jauh berbeda. Hinayana sudah berkembang disini, dibuktikan dengan diterjemahkannya buku Hinayana tentang nirwana yang menunjukkan betapa tingginya pengetahuan agama di Jawa. Pada abad ke 15-16, agama islam sudah masuk ke Indonesia dan banyak didirikan pesantren-pesantren yang bertujuan mempelajari Al-Quran. Sistem pengajaran secara hoofdelyk atau individual.
Pada saat Indonesia dijajah Belanda, sistem pendidikan berubah total. Tujuan pendidikan pada waktu itu hanya diarahkan kepada pendidikan pegawai. Namun pada abad ke-20, Mr. Van Deventer menaruh perhatian yang lebih luas tentang pendidikan Indonesia. Orang pribumi dari kalangan atas diperbolehkan masuk Sekolah Rendah Belanda yang kelak akan melanjutkan pelajarannya ke Sekolah Dokter Java dan Sekolah Pamong Praja. Semakin lama, pendidikan di Tanah Air semakin berkembang, banyak organisasi-organisasi yang didirikan pemuda Indonesia guna mengembangkan dunia pendidikan dan membangun jiwa nasionalisme, seperti Budi Utomo, Taman Siswa, dan lain-lain.
Pada zaman dahulu Negara India terkenal dengan agamanya yang kental menyebabkan sistem pendidikan disana menjadikan agama sebagai sendinya. di India terkenal juga dengan adanya empat tingkatan kasta, yaitu kasta Brahmana (pendeta), kasta Ksatria (Serdadu), kasta Waisya (pekerja tangan, pedagang) dan kasta Sudra (pelayan dan pekerja kasar). Diantara kasta-kasta tersebut, kasta Brahmana yang memerlukan pendidikan intelektual agar dapat melatih orang-orang mengenai segala sesuatu yang diperlukan dalam agama. Kaum Brahmana dididik dalam Parishad (Sekolah Tinggi untuk latihan mereka).
Dalam perkembangannya, metode pendidikan India mengalami perubahan yang cukup signifikan. Metodenya adalah mengingat dan imitasi seperti sistem pendidikan di Tiongkok, yaitu menuliskan sebuah buku dalam bentuk nyanyian, dan dalam mengajar, guru dituntut untuk tunduk terhadap peraturan. Cara belajar bersifat monoton namun kedisiplinan tidak begitu dihiraukan.
Di Negara Tiongkok, konsepsi pendidikannya dikuasai oleh otoritas individual. Selain itu, orang-orang Tiongkok sangat menjunjung tinggi tradisi nenek moyang sehingga tujuan dari sistem pendidikan di Tiongkok adalah untuk melindungi stabilitas masyarakat dan tradisi-tradisi masa lampau.
Kebudayaan dan pendidikan bangsa Tionghoa diciptakan oleh Kung Fu Tze (551-478 M). Tujuan pendidikan pada masa ini adalah memelihara tetapan yang ada. Oleh karena itu yang menjadi pokok pengajarannya adalah moralitas, sedangkan etika bergantung pada tradisi kuno. Sifat daripada pendidikannya melatih pemimpin-pemimpin yang dapat memiliki pengetahuan-pengetahuan ajaran kuno dan kewaibannya memberikan hal-hal tersebut kepada rakyat. Kung Fu Tze mempergunakan cara yang dinamis, selain menulis, ia juga mengajar, memberi nasehat dan secara sadar rakyat menerima ajarannya.
Pada masa Lao Tse terkenal dengan Taoisme-nya. Kata "Tao" berarti menyesuaikan diri dengan masyarakat maka dengan ini ada kestabilan. Menurut Lao Tse untuk memperbaiki masyarakat caranya bukan dengan banyak berbicara tetapi dengan konsentrasi atau bertapa.
Pada zaman sekarang, organisasi sekolah di Tiongkok terdiri dari dua tingkatan, yaitu sekolah rendah dan sekolah tinggi. Murid bersekolah mulai umur 7 tahun. Lamanya belajar mulai dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Anak wanita dipandang lebih rendah daripada anak pria, maka dari itu pendidikan anak laki-laki lebih mendapatkan perhatian. Pada tingkat tinggi ada ujian dan orang yang dapat lulus ujian dapat memperoleh jabatan yang tinggi di daerahnya.
Persia merupakan negara yang daerahnya sangat kering, oleh karena adanya kesukaran itu maka bangsa Persia sangat agresif untuk merampas daerah-daerah sekitarnya. Karena perang menjadi kebiasaan mereka dan keinginan yang kuat untuk mewujudkan kekaisaran dunia, maka pendidikan Persia berbasis ekonomi dan militer. Tujuan pendidikan mereka bukanlah memelihara kebudayaan tetapi kekuatan. Soal-soal praktis lebih diutamakan daripada yang teoritis. Tujuan yang lainnya adalah ketamaan daripada milik kebendaan. Isi pendidikannya adalah latihan fisik dan atletik serta penanaman kesabaran atas penderitaan.
Bangsa Yahudi merupakan transisi pendidikan bangsa Barat dan Timur. Maka dari itu pendidikan bangsa Yahudi merupakan dasar yang penting dalam pendidikan modern. Tujuan pendidikannya adalah mempersiapkan rakyat untuk menghadapi nasib yang besar dan mempersiapkan setiap generasi agar memenuhi secara seksama dalam hidupnya dengan masyarakat.
Abad pertengahan mempunyai dua bagian yang berlainan keadaannya. Abad ke 5-6 disebut Abad Kegelapan karena adanya perpindahan bangsa-bangsa, kekacauan dan bangkitnya kebudayaan. Sesudah Perang Salib, timbul bagian kedua dari Abad Pertangahan dengan timbulnya universitas.
Pada abad ke-7 datang pula perpindahan bangsa-bangsa baru dari tanah Arab melalui Mesir, Afrika menyebrang ke Spanyol dan Perancis. Di zaman ini agama Kristen memperoleh kedudukannya dan waktu keadaan sudah tenang mulai mendirikan biara-biara. Di biara diadakan sekolah yang digunakan untuk mendidik murid dalam penghidupannya di biara, tetapi selanjutnya fungsinya berkembang untuk penghidupan dalam masyarakat.Dengan bertambah majunya kota-kota timbullah kebudayaan dan berdirinya beberapa Universitas. Tokoh-tokoh yang terkenal pada abad pertengahan yaitu John Locke, Jean Jacques Rousseau, Johann Heinrich Pestalozzi, Johann Friedrich Herbart, Friedrich Frobel, dan Herbert Sencer.
Pendidikan pada abad ke-20 berkembang dengan sangat pesat. Dalam abad ini timbul bermacam-macam aliran pendidikan. Aliran-aliran ini ada yang dibawa oleh perkembangan ilmu jiwa baru, seperti aliran ilmu jiwa Gestalt (bentuk) yang dipraktekkan oleh Decroly. Aliran-aliran baru ini menghendaki supaya murid lebih aktif sedangkan guru hanya memberi bimbingan saja. Sampai saat ini pendidikan lebih mementingkan aspek individual. 

 Analisa Penulis
Terbitnya buku ini didorong oleh kebutuhan terhadap referansi sejarah pendidikan. Pada umumnya orang mengira bahwa mata pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang kurang penting. Pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang harus dihafal. Menghafal ialah apabila dapat mengingat hal sesuatu dengan setepat-tepatnya. Seolah-olah hanya seperti beo saja. Padahal manusia itu adalah makhluk yang berpikir, merasakan. Tetapi apabila kita bertanya dapatkah pelajaran sejarah itu dipelajari tanpa hafalan? Sebetulnya orang mempelajari sejarah atau mempelajari riwayat tokoh tokoh besar dengan maksud mencari teladan. Masyarakat di sekitar dipelajari dengan perbandingan sejarah. Kemudian menentukan pendiriannya. Kalau kita pikirkan betul-betul betapa pentingnya pelajaran sejarah untuk kehidupan sehari hari. Sejarah penting untuk mengetahui tingkat tingkat perjuangan dari zaman dahulu sampai sekarang. Jadi sebetulnya pelajaran sejarah tak hanya merupakan bahan—yang harus dihafal tetapi harus dimengerti dan disadari. Misalnya uraian tentang tokoh Montessori, Frobel dan lain-lain. Bukannya kita akan meniru tetapi kita akan mempelajari bagaimana dasar-dasar pendidikan dan teori pendidikannya, sehingga kita dapat memilih teori manakah yang cocok untuk masyarakat di sekitarnya.
Di dalam buku Sejarah Pendidikan ini penulis sajikan keadaan pendidikan dari Zaman Kuno sampai sekarang. Dimulai dari pendidikan di negara kita sendiri, Indonesia, India, Tiongkok, Persia, Eropa, Abad Pertengahan dan abad ke-20.
logoblog
Previous
« Prev Post