HUBUNGAN SHALAT DAN AKHLAK


  

APAKAH ORANG YANG SHALAT, AKHLAKNYA PASTI BAGUS?


Adapun nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam gerakan sholat diantaranya:

  1. Gerakan berdiri
    Berdiri ketika melaksanakan sholat adalah lambang masa kejayaan, masa yang sangat membahagiakan karena bisa berkarir dan memiliki segalanya seperti; uang, jabatan, harta benda yang melimpah dan lain-lain. Atas anugerah  nikmat inilah maka  sudah sewajarnya manusia harus memiliki sifat syukur kepada Allah, mensyukuri nikmat dapat dilakukan dengan hati, mulut, atau anggota badan lainnya. Syukur dengan hati yakni; niat melakukan kebaikan untuk semua makhluk, dan syukur dengan mulut yakni mengucapkan Hamdalah serta senantiasa lisan memuji Allah, berzikir, berdo’a dan bertasbih kepada-Nya, sedangkan syukur dengan anggota badan itu hanya untuk ketaatan kepada Allah SWT serta tidak untuk maksiat. (Imam Muksibin, 2007, h. 5-6). Dengan demikian gerakan berdiri ketika sholat diharapkan dapat member pengajaran kepada umat Islam agar menghindari diri dari sifat tidak bersyukur.
  2. Gerakan Takbir
    Bacaan takbir disertai dengan gerakan mengangkat kedua tangan ketika shalat merupakan salah satu tanda penghormatan kepada Allah SWT,  karena biasanya kalau sesama manusia simbol penghormataan itu cukup dengan mengangkat satu tangan saja akan tetapi berbeda halnya ketika shalat seseorang harus ikhlas mengangkat kedua belah tangan ini menandakan bahwa seseorang itu harus menunjukkan sikap hormat yang lebih pada sang pencipta. Gerakan takbir memberikan   pengajaran bahwa sikap saling menghormati antar sesama. 
  3. Gerakan berseekap/meletakkan tangan didada
    Para ulama mengatakan meletakkan kedua tangan didada adalah salah satu cara mendapatkan kekhusukan (ketenangan) ketika shalat.
    Saat berdiri bersedekap menunjukkan simbol kekhusukan, memberi pengajaran kepada umat Islam agar mempunyai sifat tenang (tidak mudah stress) dan memberikan pengajaran supaya tidak tergesa-gesa ketika bertindak.
  4. Gerakan Ruku’
    Posisi ruku adalah posisi tengah-tengah antara berdiri tegak dengan sujud. Bila posisi tegak melambangkan kejayaan (dewasa), mara posisi ruku’ melambangkan masa-masa umur setengah baya, sedangkan sujud mengandung makna umur telah uzur (tua renta), semua sikap dan gerakan shalat seakan-akan menggambarkan perjalanan hidup dan masa dewasa disusul dengan usia  setegah baya kemudian memasuki usia senja dan diakhir dengan salam berarti meninggalkan dunia. Keseimbangan posisi tubuh dalam gerakan ruku’ dihadapkan dapat memberikan pengajaran kepada umat Islam agar selalu istiqomah, sabar dan tidak mudah putus asa menghadapi berbagai cobaan yang diberikan oleh Allah SWT.
  5. Gerakan I’tidal
    Sikap I’tidal artinya adalah berprilaku sedang artinya tidak berlebihan baik dalam makan, minum, berpakaian dan berbelanja.
     
  6. Gerakan Sujud
    Sujud adalah kondisi terbaik manusia dihadapkan Allah. Sujud adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, derajat tertinggi penyembahan sebab manusia meletakan anggota tubuh yang tertinggi yaitu kening di atas tanah dan menampakan kehinaan dan kelemahan dihadapan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Kuasa (Qiraati, h.155-156). Gerakan sujud ini melambangkan ketidakmampuan manusia dihadapan  Tuhannya. Karena wajah yang dikagumi setiap bercermin sebagai simbol kemuliaan harus pasrah disatukan dengan tanah, lambing kehinaan karena letaknya di bawah sejajar dengan kaki. (Wratsongko, h.23). Gerakan sujud dapat mengurangi tekanan darah tinggi, menghilangkan egoisme, dan kesombongan meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah. Menaikan kestabilan rohani dan menghasilkan energi batin yang tinggi diseluruh tubuh. Faktur ini menunjukkan ketundukan dan kerendahan hati yang tinggi. (Haryanto, h.70).
  7. Gerakan Duduk Diantara Dua Sujud
    Gerakan duduk diantara dua sujud merupakan salah satu bentuk ketaatan dan bukti rasa cinta kepada Allah karena seseorang mengaku  akan kelemahannya yaitu duduk bersimpuh tidak berdaya dihadapan Allah.
  8. Gerakan Duduk Tasyahud Awal dan Tasyahud Akhir
    Gerakan duduk tasyahud awal dan duduk tasyahud akhir, posisi kaki kanan ditegakkan dan diletakkan diatas kaki kiri, hal ini merupakan tanda bahwa anggota tubuh bagian kanan lebih kuat dan mulia dari pada anggota tubuh bagian kiri
    . Posisi ini memberikan pengajaran kepada kita bahwa anggota tubuh bagian kanan lebih mulia dan lebih sesuai untuk melakukan perbuatan yang baik. Apabila seseorang memberikan sesuatu atau menolong orang lain dengan tangan kiri menurut pandangan tidak mempunyai tatacara atau etika, walaupun secara hukum tidak ada dalil yang mengharamkan memberi atau menolong menggunakan tangan kiri.
  9. Gerakan Salam
    Di dalam sholat diakhiri dengan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri mengandung arti seolah-olah seseorang  berjanji dihadapan Allah bahwa bersedia untuk selalu melakukan sesuatu yang membuat keselamatan, kedamaian, dan ketenteraman terhadap orang lain dan lingkungan termpat dimanapun berada. Gerakan salam yang dilakukan menoleh ke kanan dan ke kiri, pada saat mengakhiri sholat memberikan pengajaran kepada umat Islam untuk senantiasa menumbuhkan rasa saling peduli terhadap orang yang membutuhkan bantuan  dan bisa membuat keselamatan.

Penelitian Prawitasari (1989) menemukan bahwa salah satu fungsi shalat adalah mengurangi kecemasan. Dalam gerakan shalat terdapat unsur relaksasi otot. Dengan mendirikan shalat  yang benar serta membiasakannya, seseorang telah mendidik dirinya sendiri dengan akhlak ketenangan dan menghindari kecemasan yang tidak perlu. Kecemasan merupakan penyakit abadi manusia. Manusia bisa cemas karena miskin, sehingga ia korupsi, cemas  ditolak gadis idaman, sehingga ia pergi ke dukun, dan cemas tidak mampu bersaing, sehingga ia melakukan kolusi dan nepotisme. Shalat juga berfungsi sebagai media meditasi dan melatih konsentrasi. Meditasi adalah terapi alternatif untuk menyembuhkan penyakit-penyakit  jiwa seperti; depresi, rasa takut, rasa sedih,dan stress. Dalam meditasi, gelombang otak lebih banyak mengeluarkan gelombang-gelombang alfa yang berhubungan dengan ketenangan atau kondisirileks (Haryanto, 2003: 62).

Orang yang berakhlak buruk adalah orang yang tidak sehat jiwa. Untuk itu, mendidik anak menegakkan shalat yang baik dan benar secara berulang-ulang sesuai dengan tuntunan agama, wajib maupun sunat, pada dasarnya telah mendidik diri dengan akhlak. Ketika seseorang secara empiris rajin shalat namun masih tetap berbuat zalim, berarti shalatnya belum sempurna. Shalat  adalah proses, maka ia harus terus menyempurnakan baik gerakan maupun amaliah shalatnya. Sokrates berkata,  kehilangan harta bisa membuat orang bersedih. Kesedihan yang berkepanjangan melahirkan energi negatifyang dapat menghilangkan nyawa dirinya maupun nyawa orang lain. Dalam shalat, terdapat salam yang merupakan tanda  bahwa secara formal shalat berakhir namun menurut Madjid, itu justru awal untuk berbuat baik karena salam adalah simbol horizontal untuk terus berbuat kebaikan/peduli kepada sesama manusia bahkan terhadap alam semesta (Madjid, 1995: 399).

Shalat merupakan auto sugesti. Autosugesti adalah suatu upaya membimbing diri pribadi, melaluiproses pengulangan rangkaian ucapan  secara rahasia kepada diri sendiri, sehingga memupuk keyakinan diri untuk selalu berbuat baik dan lebih baik lagi. Bacaan shalat dapat bernilai auto sugesti, karena

Sehat Sultoni Dalimunthe 302 Vol. XVII No. 22012/1433 di dalamnya terdapat bacaan dan gerakan berulang. Dalam shalat  dzuhur, bacaan al-Fatihah dibaca empat kali. Bacaan al-hamd saja diucapkan sebanyak 25 kali yakni dalam; doa iftitâh satu kali, al-Fâtihah empat kali, ruku‟ empat kali, i‟tidâl delapan kali, sujud delapan kali. Sugesti al-hamd, akan membangun mental untuk selalu pandai bersyukur, abdan syakâra‟. Selayaknya, manusia tidak hanya pandai meminta, tetapi  juga harus pandai berterima kasih. Sugesti al-hamd, menjadikan mental seseorang selalu bahagia dan merasa senantiasa menjadi orang beruntung, sehingga kesedihan tidak merasuki jiwanya. Sugesti al-Hamd dapat mencetak kepribadian dan kesadaran bahwa ada campur tangan Allah SWT dan partisipasi orang lain dalam menciptakan kesuksesan dan kebahagiaan, sehingga orang yang merasa suskes tidak egois. Jika orang sukses masih egois, maka ia sebetulnya belum sukses, terutama dalam mengatasi masalah egoisnya.


logoblog
Previous
« Prev Post