Sistem Zonasi, bagaimana pendapatmu?


 Blank Spot dan Kekhawatiran Keluarga SIswa



     Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru Zonasi yang diberlakukan pada tahun 2018 memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, salah satu kendala yang terjadi di kota Yogyakarta adalah blank spot yaitu wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh SMPN manapun, sehingga orang tua kesulitan memasukkan anaknya ke sekolah negeri. Menurut Mun, salah satu orang tua calon siswa yang merasa dirugikan karena lokasi tempat tinggalnya berada wilayah blank spot, sehingga anaknya tidak dapat masuk ke sekolah negeri meski memiliki nilai bagus.Adapun gambaran secara umum wilayah blank spot di kota Yogyakarta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Sumber: Smeru 2019
Gambar diatas menunjukkan bahwa beberapa wilayah memang tidak masuk dalam kategori manapun, karena jumlah sekolah negeri antara satu wilayah dengan lainnya belum merata. Ada satu zona yang terdapat banyak sekolah negeri, namun ada wilayah yang kekurangan sekolah. Seharusnya pemerintah dalam menentukan zona perlu diperhatikan lagi dalam mengevaluasi proyeksi lulusan sekolah, kemudian data tersebut dibandingkan dengan ketersediaan sekolah yang akan digunakan untuk menentukan zonasi, hal ini untuk meminimalisir blank spot yang terjadi pada PPDB 2018/2019.
Adanya dampak negative bukan berarti kebijakan tersebut harus dibuang, melainkan mesti mempertimbangkan dampak positif yang lebih besar dari dampak negatifnya. Beberapa contoh dampak positif dari penerapan PPDB zonasi adalah: pertama, siswa dengan prestasi tertinggi diharapkan  mampu memotivasi siswa yang lain begitu juga dengan siswa dengan perilaku baik dapat menularkan kepada yang lain. Kedua, guru yang lebih kompeten akan dapat meningkatkan pembelajaran siswa, semakin guru berkompeten maka dia ditugaskan untk mengajar siswa berprestasi rendah. Ketiga, pemerataan kualitas pendidikan, anak-anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Indikator pendidikan berkualitas menurut Kementerian Pendidikan dan kebudayaan terdapat lima indikator yang benar-benar menggambarkan situasi pendidikan di Indonesia, yaitu:
1)    Ketersediaan layanan pendidikan
2)    Keterjangkauan layanan pendidikan
3)    Kualitas layanan pendidikan
4)    Kesetaraan memperoleh layanan pendidikan
5)    Kepastian memperoleh layanan pendidikan
Keempat, secara ekonomis, sistem zonasi ini dianggap lebih menghemat biaya transport dan keefektifan waktu serta mendekatkan anak dengan lingkungan keluarganya. Implikasi lainnya program zonasi sekolah juga memberikan dampak lingkungan seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, fisik dan kesehatan anak, serta ketergantungan pada transportasi bermotor. Secara tidak langsung program ini mendorong siswa untuk mau berjalan kaki ataupun naik sepeda karena jarak rumah dengan tempat tinggal tidaklah jauh.


logoblog
Previous
« Prev Post