Pembelajaran SKI di Madrasah:
Oleh:
Maulana Adji Putri Andrio
Munasikah
Oleh:
Maulana Adji Putri Andrio
Munasikah
UMAR BIN KHATTAB:
ANTARA KETEGASAN DAN KELEMBUTAN
ANTARA KETEGASAN DAN KELEMBUTAN
Kompetensi Inti
- Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
- Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
- Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humania dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bisang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
- Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
1.1. Menghayati pola kepemimpinan Khulafaur Rasyidin sebagai implementasi dari kewajiban berdakwah.
1.2. Menyadari pentingnya perilaku istiqamah dari perjuangan Khulafaur Rasyidin sebagai implementasi akhlaqul karimah.
1.3. Menghayati sikap tegas sahabat Umar bin Khattab ketika membuat kebijakan memecat Khalid bin Walid dari Panglima Perang sebagai teladan bagi kepemimpinan sekarang.
1.4. Mengambil ibrah dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin ketika menjadi pemimpin negara.
2.1. Meneladani sikap tegas sahabat Umar bin Khattab ketika membuat kebijakan memecat Khalid bin Walid dari Panglima Perang sebagai teladan bagi kepemimpinan sekarang.
3.1. Mendeskripsikan proses pemilihan Khulafaur Rasyidin.
4.1. Menceritakan kearifan sahabat Umar bin Khattab ketika menaklukkan Yerussalem.
A. Materi
1. Biografi
Umar bin Khattab (581-644 M), nama lengkapnya Umar bin Khattab bin Nufail Abdul Uzza, lahir di Mekkah, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail As-Shimh Al-Quraisyi an ibunya Hantamah binti Hasyim. Nama lain/julukan beliau adalah Abu Hafsh. Beliau adalah orang pertama yang dijuluki sebagai Amirul Mukminin secara luas oleh umat. Beliau juga dijuluki Al-Faruq, karena sikap beliau yang sangat tegas dalam memisahkan kebenaran dari kebatilan. Dialah sahabat pertama yang berani berterus terang memeluk Islam. Dengan keislamannya inilah dakwah Rasulullah SAW. semakin bertambah kuat. Masuk Islamnya Umar merupakan bukti dikabulkannya doa beliau, “Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu di antara dua Umar yang lebih Kau cintai, Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam/Abu Jahal.”
Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar berasal dari kalangan keluarga terpandang suka ‘Adiy yang termasuk rumpun Quraisy. Umar memiliki kecerdasan yang luar biasa, bahkan dikatakan mampu memprakirakan hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Umar ra. menjadi orang yang dipilih sebagai duta dari kabilahnya pada masa jahiliyyah. Jika terjadi perselisihan di atara para kabilah, maka Umar lah orang yang diutus untuk melerai dan mendamaikan. Hal ini menandakan bahwa Umar memiliki kecerdasan, keadilan, serta kebijaksanaan. Umar dikenal, karena fisiknya yang kuat di mana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
Meskipun memiliki keturunan dan nasab serta kedudukan yang terhormat di keluarganya, tetapi pada masa jahiliyyah Imar bin Khattab dikenal memiliki sifat yang kejam, bengis, dan suka minum minuman keras. Sebagaimana tradisi kaum Jahiliyyah Mekkah saat itu, Umar mengubur putrinya hidup-hidup. Mabuk-mabukan juga merupakan hal yang umum dikalangan kaum Quraisy. Pada saat itu, Umar adalah salah seorang yang sangat keras dalam melawan pesan Islam dan sering melakukan penyiksaan terhadap pemeluknya.
Dikatakan bahwa pada suatu saat, Umar ingin membunuh Rasulullah SAW. Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim yakni Nu’aim bin Abdullah yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya Hafshah juga telah memeluk Islam. Umar terkejut atas pemberitahuan itu dan pulang ke rumahnya.
Di rumah Umar menjumpai bahwa saudaranya sedang membaca ayat-ayat Al-Qur’an (QS.Thaha), ia menjadi marah akan hal tersebut dan memukul saudaranya. Ketika melihat saudaranya berdarah oleh pukulannya ia menjadi iba, dan kemudian meminta agar bacaan tersebut dapat ia lihat. Ia kemudian menjadi sangat terguncang oleh isi Al-Qur’an tersebut dan kemudian langsung memeluk Islam pada hari itu juga.
2. Menjadi Khalifah
Ketika Abu Bakar ra. sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar bin Khattab sebagai penggantinya dengan maksud mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar ra. menjadi Khalifah Rasulillah dengan memperkenalkan istilah Amirul Mukminin (pemimpin orang-orang yang beriman).
Umar bin Khattab memerintah selama sepuluh tahun (13-23 H/ 634-644 M). Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan Dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran Sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syiria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan Islam pada zaman Umar.
3. Sesudah dibaiat
Setelah Umar bin Khattab ditunjuk menjadi khalifah, keesokan harinya Umar ra. menemui orang-orang yang ada di Masjid Nabawi. Mereka menyambutnya dan siap untuk membaiat sang khalifah kedua. Singkat cerita, setelah dibaiat Sayyidina Umar menaiki tangga mimbar dan menyampaikan pidato pertamanya. Sebuah pidato yang sangat menyentuh, penuh rasa haru, dan rendah hati. Setelah menyampaikan pidato pertamanya sebagai khalifah kedua, Sayyidina Umar turun dari mimbar dan langsung mengimami shalat dzuhur.
Beberapa poin penting yang bisa disimpulkan dari pidato pertama Sayyidina Umar. Pertama, jabatan adalah tanggungjawab yang tidak perlu diperebutkan. Kedua, Sayyidina uma mengakui dirinya keras, kasar, lemah, dan penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, ia berdoa kepada Allah untuk selalu membimbingnya menjalankan amanah. Ketiga, menjadi pemimpin adalah ujian. Keempat, tugas pemimpin adalah menyelesaikan persoalan rakyatnya. Kelima, siapa yang berbuat baik maka akan mendapat balasannya.
4. Mulai menghadapi tugas
Setelah dibaiat, Umar segera melaksanakan tugas kenegaraan dan melanjutkan garis kebijaksanaan yang telah ditempuh Abu Bakar. Namun beberapa permasalahan mulai muncul akibat meluasnya wilayah Islam sehingga Umar melakukan langkah-langkah kebijaksanaan antisipasi terhadap perkembangan masalah yang dihadapi. Sehingga dalam melakukan segala tindakan selalu diperhitungkan dan difikirkan dengan matang. Hal ini merupakan bentuk kehati-hatian dan ketelitian yang tertanam dalam jiwanya. Pemerintahan Khalifah Umar memiliki pengaruh yang besar sehingga merupakan lambang kekuatan, keadilan, kasih sayang serta kebaktian. Perkembangan yang sangat pesat setidaknya telah menjunjung martabat dan kewibawaan kaum muslim dan mengangkat keharuman Khalifah Umar bin Khattab.
5. Ketegasan Umar bin Khattab dalam memimpin
Umar bin Khattab terkenal dengan sikapnya yang keras menantang kedzaliman, selalu konsisten dalam mengungkapkan kritik-kritik tegas dan membangun untuk agama Islam. Pada saat beliau baru menjabat sebagai khalifah hal yang paling utama ia lakukan adalah mencopot Khalid bin walid sebagai panglima perang karena Umar mendengar bahwasannya Khalid telah memberikan uang sebesar 1000 keping emas terhadap orang terdekatnya, hingga kabar ini tersebar di masyarakat.
Dalam kasus ini, terlihat ketegasan Umar dalam memperlakukan semua golongan dengan sama rata, tak lupa Umar menanyakan darimana Khalid memperoleh uang sebanyak itu. Saat ditelusuri ternyata Khalis menyimpan uang harta rampasan perang melebihi kapasitas yang dianjurkan. Kemudan Umar mengirimkan surat pencopotan Khalid bin Walid sebagai panglima perang ke berbagai provinsi. Ini semua dilakukan untuk kebaikan bersma.
6. Prestasi Besar
- Pembebasan dan penyebaran Islam ke beberapa wilayah
- Perang Yarmuk
Pertempuran ini terjadi empat tahun setelah Rasulullah SAW. wafat dilanjutkan oleh Abu Bakar yang mencoba membawa seluruh bangsa yang bertutur bahasa Arab di bawah kendali muslim. Pada 633 M pasukan Muslim menyerang Suriah, dan setelah berbagai penghadangan dan pertempuran kecil berhasil merebut Damaskus pada 635 M.
- Pertempuran Qadissiyah
Pasukan Muslim mengirim delegasi ke kamp pasukan Persia dengan mengajak mereka memeluk Islam atau tetap dalam keyakinan mereka tetapi dengan membayar pajak atau jizyah. Setelah tidak dicapai kesepakatan diatas, pecahlah pertempuran. Sa’ad sendiri tidak bisa memipin langsung pasukannya dikarenakan sakit bisul yang parah. Tetapi dia tetap memonitor jalannya pertempuran bersama deputinya Khalid bin Urtufah.
Sebagian besar pasukan Persia ini berhasil dibunuh dan hanya sebagia kecil saja yang mau memeluk agama Islam. Dari pertempuran ini, pasukan Muslim memperoleh ghanimah atau rampasan perang yang sangat banyak, termasuk perhiasan kekaisaran Persia.
Setelah pertempuran ini, pasukan Muslim terus mendesak masuk dengan cepat sampai dengan ibukota Persia, Ctesiphon atau Mada’in. Setelah itu mereka melanjutkan ke arah timur dan mematahkan dua kali serangan balasan dari pasukan Persia yang akhirnya berhasil menghancurkan kekaisaran Persia dan menjadikannya daerah Muslim sampai saat ini.
- Pembebasan Baitul Maqdis
- Reformasi Birokrasi
1) Reformasi Sistem Administrasi
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar ra. segera mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembangan terutama di Persia. Adminostrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah prvinsi : Mekkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam.
2) Reformasi Lembaga Negara
Beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Baitul Mal dan membentuk mata uang.
3) Menentukan Sistem Kalender Islam
Pada tahun 638 M, Khalifah Umar bin Khattab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Rasulullah SAW. dari Mekkah ke Madinah. Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriyah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari di tempat tersebut.
Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata siklus sinodik bulan kalender lunar (Qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah 12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari. Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriyah lebih pendek sekitar 11 dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Penentuan awal bulan (newmoon) ditandai dengan munculnya penampakan (vicibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki matahari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal (bulan sabit).
7. Akhir hayat
Beliau pun menunaikan tiga khalifah dengan baik hingga akhirnya mati syahid terbunuh pada bulan Dzulhijjah tahun 23 hijriyah dengan usia 63 tahun. Kekhalifahan beliau berlangsung selama 10 tahun, 6 bulan lebih 3 hari. Semenjak tanggal 23 Jumadil Akhir 13 Hijriyah hingga 26 Dzulhijjah tahun 23 Hijriyah demikian dikatakan dalam kitab Al-Is’ad fi Syarhi Lum’atil I’tiqad dan Syarah Lum’ah.
Masa jabatannya berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang Majusi, budak dari Persia bernama Abu Lu’Lu’ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar ra. tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar ra. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah seorang di antaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf. Setelah Umar ra. wafat, tim ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk Usman bin Affan sebagai khalifah, melalui proes yang agak ketat bersaing dengan Ali bin Abi Talib.
B. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Suatu cara atau metode penyajian bahan pelajaran dengan melalui tuturan lisan,dengan metode ceramah ini guru menjadi dominan. Jadi guru harus bisa menyimpulkan dari apa materi yang akan di sampaikan. Metode ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Kelebihan metode ceramah
- Guru mudah menguasai kelas.
- Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
- Dapat didikuti oleh jumlah siswa yang besar.
- Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
- Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
- Lebih ekonomis dalam hal waktu.
- Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
- Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas.
- Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
- Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
- Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain.
Kelemahan metode ceramah
- Mudah menjadi verbalisme.
- Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
- Bila selalu digunakan dapat membuat bosan.
- Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
- Cenderung membuat siswa pasif.
2. Metode Tanya Jawab
Adalah suatu cara pengelola suatu pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi yang ada dalam pembelajaran SKI. Metode tanya jawab akan menjadi efektif apabila materi yang menjadi bahasan itu menarik, menantang dan memiliki aplikasi tinggi, dan pertanyaan yang akan di ajukan meliputi pertanyaan tertutup atau terbuka .
Kelebihan metode tanya jawab
- Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
- Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
- Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
- Siswa merasa takut, apalagi jika guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.
- Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
- Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
3. Metode Diskusi
Suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahannya sangat terbuka. Dan ketika pembelajaran berlangsung siswa- siswa di harapkan untuk aktif dan ikut serta.
Kelebihan metode diskusi
- Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan bukan hanya satu jalan.
- Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
- Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleransi.
Kekurangan metode diskusi
- Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
- Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
- Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
- Memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga terkadang tidak sesuai dengan yang direncakan.
4. Metode Time Line/Garis Waktu
Metode ini tergolong tepat untuk pembelajaran SKI, karena di dalamnya termuat kronologi terjadinya peristiwa. Dengan metode ini peserta didik dapat mengetahui urutan kejadian-kejadian dan akhirnya dapat menyimpulkan sebab sebab akibat dan bahkan dapat meramalkan apa yang akan terjadi dengan bantuan penguasaan time line beserta rentetan peristiwanya.
Kelebihan metode ini adalah sangat tepat di gunakan untuk pembelajaran SKI, karena sifatnya yang menceritakan kronologi kronologi kejadian.
C. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajarannya sebagai berikut :
N
|
Langkah
|
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
|
1.
|
Persiapan
|
1. Guru membuka dengan salam dan melakukan absebsi
2. Guru mengajak anak- anak untuk berdoa
3. Guru mulai menciptakan kondisi siswa dan keadaan kelas , bisa di mulai
dengan ice breaking yaitu tepuk- tepuk
|
2.
|
Pelaksanaan
|
1. Metode ceramah, langkah-langkahnya:
a. Guru menentukan topik yang akan di bahas
b. Guru menyampaikan materi sesuai yang sudah di rencanakan
c. Guru harus memastiakn tingkat pemahaman siswanya
d. Guru menyajikan pembelajaran secara sistenatis
e. Guru harus menanggapi respon siswa dengan segera
f. Guru harus tetap menjaga kelas tetap kondusif
g. guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
h. Guru wajib mengevaluasi siswanya untuk mengetahuipengetahuan setiap
setiap siswa
2. Metode diskusi
a. Guru telah menyiapkan materi duskusi
b. Guru memberikan pengarahan kepada siswa- siswa di kelas
c. Guru membuat aturan aturan dalam berdiskusi
d. Guru memberikan kesempatan yang sama ke setiap peserta
3. Metode tanya jawab
a. Guru menyiapkan bahan ajar yang akan di sampaikan
b. Guru menyampaikan materi materi yang telah di siapkan
c. Guru mulai memberi pertanyaan–pertanyaan kepada setiap siswanya di sini
siswa di harapkan merespon timbal balik dari pertanyaan guru
d. Guru harus menjawab setiap pertanyaan dari siswa dengan jelas dan dapat
dengan mudah di terima oleh siswa
4. Metode time line
a. Guru telah menyiapkan materi yang akan di sampaikan
b. Guru mengondisikan siswa-siswa di dalam kelas agar kondusif mendengarkan
dan memperhatikan guru
c. Guru mulai menyampaikan materi dengan jelas
d. Di sela-sela penyampaian materi, guru memberikan pertanyaan kepada
siswanya
e. Guru sebisa mungkin menjelaskan runtutan-runtutan materi yang di bawakan
|
3
|
Evaluasi
|
Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah
di terimanya
|
4
|
Penutupan
|
Guru menutup dengan sedikit menyampaikan
inti pokok atau kesimpulan pembelajaran hari tersebut guru menutup dengan
salam dan doa .
|
D. Analisa dan Implementasi
Berdasarkan hasil pembahasan tentang Khalifah Umar bin Khattab, maka dapat diamnil kesimpulan bahwasannya :
- Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar As-Shiddiq. Nama lengkapnya Umar bin Khattab bin Nufail Abdul Uzza, lahir di Mekkah, dari Bani Adi
- Umar bin Khattab ditunjuk oleh Abu Bakar sebagai penggantinya. Sebelumnya Abu Bakar bermusyawarah dengan para pemuka sahabat. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar ra. menjadi Khalifah Rasulillah.
- Ketegasan Umar bin Khattab dalam pemerintahannya.
- Terdapat beberapa prestasi besar Umar bin Khattab selama menjadi khalifah.
- Wafatnya Umar bin Khattab disebabkan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang Majusi, budak dari Persia bernama Abu Lu’Lu’ah. Beliau wafat pada bulan Dzulhijjah tahun 23 hijriyah dengan usia 63 tahun.
Daftar Pustaka
Buku Siswa SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Kelas X Madrasah Aliyah Kurikulum 2013, Kementrian Agama, Jakarta : 2014
Buku Umar bin Khattab (Muhammad Husain Haekal, 2013) Jakarta : Litera Antar Nusa
Iqbal, Muhammad, 2001, Fiqih Siyasah Kontenstualisasi Doktrin Politik Islam, cet.1 Jakarta : Gaya Media Pratama