Oleh: TIM PAI A,B,E PAI semester 2-2020 IAIN SURAKARTA
Syi'ah Ismailiyah
Ismailiyah disebut juga dengan Syi’ah Sab’iyah (Syiah tujuh) kerena mereka menyakini tujuh Imam. Doktrin Imamah dalam Syi’ah Sab’iyah adalah para pengikut Syi’ah sab’iyah percaya bahwa Islam dibangun oleh tujuh pilar seperti dijelaskan Al-Qadhi Anu’man dalam Da’im Al Islam. Tujuh pilar tersebut adalah Iman, Thoharah, Salat, zakat, saum, haji, dan jihad.Berkaitan deengan pilar pertama, yaitu Iman Qadhi An-nu’man merincinya sebagai berikut: Iman kepada Allah, tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, iman kepada surga, iman kepada neraka, iman kepada hari kebangkitan, iman kepada hari pengadilan, iman kepada nabi dan rasul Allah,iman kepada imam, percaya, mengetahui, dan membenarkan para imam zaman.
Tentang imam zaman, Syi’ah Sabi’yah mendasarkan pada sebuah hadits Nabi SAW yang terjemahan bahasa inggrisnya sebagai berikut ini, “ he who dies without knowing of time when still alive dies in ignorance “ (Ia telah wafat dan waktu kewafatannya masih belum diketahui sampai kini). Hadits seperti ini juga terdapat dalam sekte sunni dan Syiah itsna Asyariyah, Tetapi dalam hadis kedua sekte ini tidak dicantumkan imam zaman.
Dalam pandangan Syi’ah Sabi’yah, Keimanan hanya bisa diterima apabila sesuai dengan keyakinan mereka, yakni melalui wilayah (kesetiaan) kepada imam zaman. Imam adalah seseorang yang yang menuntun umatnya kepada pengetahuan (ma’rifat). Syarat – syarat imam dalam pandangan Syi’ah Sab’iyah adalah sebagai berikut:
Doktrin-doktrin dari sekte Syi'ah Zaidiyah adalah:
Doktrin-doktrin Syi’ah Itsna Asyariyah Di dalam sekte Syi’ah Itsna Asyariyah dikenal konsep UsulAd-Din. Konsep ini terjadiakar atau fondasi pragmatisme agama. Konsep usuluddin mempunyai lima akar :
Syi'ah Ghulat
Menurut Syahratani ada empat doktrin yang disebarkan oleh syi’ah ghulat yang membuat mereka manjadi ekstrim, yaitu Tanasukh, Bada’, Raj’ah, Tasbih. Moojam Momen manambahkan dengan ghulul dan Ghayba.
SEKTE-SEKTE SYI'AH:
ISMAILIYAH, ZAIDIYAH, ASY'ARIYAH DAN GHULAT
ISMAILIYAH, ZAIDIYAH, ASY'ARIYAH DAN GHULAT
Ismailiyah disebut juga dengan Syi’ah Sab’iyah (Syiah tujuh) kerena mereka menyakini tujuh Imam. Doktrin Imamah dalam Syi’ah Sab’iyah adalah para pengikut Syi’ah sab’iyah percaya bahwa Islam dibangun oleh tujuh pilar seperti dijelaskan Al-Qadhi Anu’man dalam Da’im Al Islam. Tujuh pilar tersebut adalah Iman, Thoharah, Salat, zakat, saum, haji, dan jihad.Berkaitan deengan pilar pertama, yaitu Iman Qadhi An-nu’man merincinya sebagai berikut: Iman kepada Allah, tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, iman kepada surga, iman kepada neraka, iman kepada hari kebangkitan, iman kepada hari pengadilan, iman kepada nabi dan rasul Allah,iman kepada imam, percaya, mengetahui, dan membenarkan para imam zaman.
Tentang imam zaman, Syi’ah Sabi’yah mendasarkan pada sebuah hadits Nabi SAW yang terjemahan bahasa inggrisnya sebagai berikut ini, “ he who dies without knowing of time when still alive dies in ignorance “ (Ia telah wafat dan waktu kewafatannya masih belum diketahui sampai kini). Hadits seperti ini juga terdapat dalam sekte sunni dan Syiah itsna Asyariyah, Tetapi dalam hadis kedua sekte ini tidak dicantumkan imam zaman.
Dalam pandangan Syi’ah Sabi’yah, Keimanan hanya bisa diterima apabila sesuai dengan keyakinan mereka, yakni melalui wilayah (kesetiaan) kepada imam zaman. Imam adalah seseorang yang yang menuntun umatnya kepada pengetahuan (ma’rifat). Syarat – syarat imam dalam pandangan Syi’ah Sab’iyah adalah sebagai berikut:
- Imam harus berasal dari keturunan Ali melalui perkawinannya dengan Fatimah yang kemudian dikenal dengan Ahlul bait.
- Berbeda dengan aliran Kasaniah, pengikut Mukhtar Ats-tsaqafi, mempropagandakan bahwa keimanan harus dari keturunan Ali melalui pernikahannya dengan seorang wanita dari bani hanifah dan mempunyai anak yang bernama Muhammad bin Al-hHanafiiyah.
- Imam harus berdasrkan penunjukan atau nas. Syi’ah sab’iyah meyakini bahwa setelah Nabi wafat, Ali menjadi Imam berdasarkan penunjukan khusus dari Nabi sebelum beliau wafat. Suksesi keimanan menurut doktrin dan tradisi syi’ah harus berdasarkan nas oleh imam terdahulu.
- Keimanan jatuh pada anak tertua .Syi’ah sab’iyah menggariskan bahwa seorang beriman memperoleh keimanan dengan jalan wiratsah (heredity). Jadi, ayahnya yang menjadi iman menunjuk anak nya yang paling tua.
- Imam harus maksum (immunity fromm sin an error). Sebagaimana sekte Syi’ah lainnya, Syi’ah sab’iyah menggariskan bahwa seorang iman harus terjaga dari salah satu dosa. Bahkan lebih dari itu, Syi’ah Sab’iyah berpendapat bahwa meskipun iman berbuat salah, perbuatannyatidak salah.
- Imam harus dijabat oleh seorang yang paling baik (best of man). Berbeda dengan Zaidah, Syi’ah Sab’iyah dan Syi’ah Dua belas tidak membolehkan imam mafdul, dalam pandangan Syi’ah Sab’iyah,perbuatan dan ucapan iman tidak boleh bartentangan dengan syari’at. Sifat dan kekuasaan seorang sama dengan nabi, perbedaan nya terletak pada kenyataan nya bahwa nabi mendapatkan wahyu, sedangkan imam tidak mendapatkannya.
Doktrin-doktrin dari sekte Syi'ah Zaidiyah adalah:
- Mereka memperbolehkan Al-Imamah pada semua anak-anak Fatimah sama daripada keturunan Al-Imam Al-Hasan atau Al-Husain.
- Kebanyakan mereka mengakui akan keimanan Abu Bakar dan Umar dan mereka juga tidak melaknat keduanya sebagaimana yang dilakukan oleh Rafidhah.
- Mereka tidak membenarkan nikah mut’ah dan dengan demikian mereka mengingkarinya.
- Mereka berpandangan sama dengan Syi’ah Rafidha dalam Zakat Al-Khumus dan bolehnya Takiyyah dalam keadaan terpaksa.
- Dalam adzan mereka ditambah dengan kalimat “Hayya ‘Ala Khoiril ‘Amal” yang dalam hal ini menyamai Syi’ah Rafidhah.
- Mereka berpandangan Shalawat Tarawih adalah Bid’ah.
- Mereka menolak Shalawa dibelakang Imam yang Fajir (Dzolim).
- Mereka tidak mengimani Aqidah Madhi Al-Muntadzar.
- Mereka berpandangan bahwa wajibnya keluar memberontak atas Imam yang Dzolim dan tidak wajib atasnya.
Doktrin-doktrin Syi’ah Itsna Asyariyah Di dalam sekte Syi’ah Itsna Asyariyah dikenal konsep UsulAd-Din. Konsep ini terjadiakar atau fondasi pragmatisme agama. Konsep usuluddin mempunyai lima akar :
- Tauhid (The Devine Unity)Tuhan adalah Esa baik esensi maupun eksistensi-Nya. Keesaan Tuhan adalah mutlak. Ia bereksistensi dengan sendirinya sebelum adaruang dan waktu. Ruang dan waktu diciptakan oleh tuhan. Tuhan maha tahu, maha mendengar,selalu hidup,mengerti tidak murakkab(tersusun). Tuhan tidak membutuhkan sesuatu. Ia berdiri sendiri, tidak dibatasi oleh ciptaan-Nya. Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata biasa.
- Keadilan (The Devine Justice)Tuhan menciptakan kebaikan di dalam semesta ini merupakan keadilan. Ia tidak pernah menghiasi ciptaan-Nya denganketidak adailan. Karena ketidakadilan dan kelaliman terhadap yang lainmerupakan tanda kebodohan dan ketidak mampuandan sifat ini jauhdari keabsolutan dan kehendak tuhan. Tuhan memberikan akal kepadamanusia untuk mengetahui pekara yang benar atau salah melalui perasaan. Manusia dsapat menggunakan penglihatan, pendengaran, danindra lainya untuk melakukan perbuatan, baik perbuatan baiak maupun perbuatan buruk. jadi,manuasia dapat mamanfatkan potensi berkehandak sebagaianugrah tuhan untuk mewujudkan danbertangguang jawab atas perbuatannya.
- Nubuwwah(Apostleship) sekalipun telah diberi insting, masih membutuhkan petunjuk, baik petunjuk dari tuhan maupun dari manuasia. Rosul merupakan petunjuk hakiki utusan Tuhan yang secara transenden diutus untuk membrikan acuan dalam membedakan antara yang baiak dan yang buruk di alam semesta. Dalam keyakinan Syi’ah itsna Asyariyah, tuhan telah mengutus 124.000 rasul untuk memberikan petunjuk kepada manusia. Syi’ahn Itsna Asyariyah percaya mutlak tentang ajaran tauhid dengan kerasulan sejak adam hingga Muhammad. Mereka percayaadanya kiamat. Kemurnian dan keaslian Al-Qur’an jauh dari tahrif perubahan, atau tambahan.
- Ma’ad (The Last Day) Ma’ad adalah hari akhir (kiamat) untuk menghadap pengadilanatuhan di akhirat. Seriap muslim harus yakin akan keberadaan kiamat dan kehidupan suci setelah dinyatakan bersih dan lurus dalam pengadilan Tuhan. Mati adalah periode transit dari kehidipan dunia nemuju ke akhirat.
- Imamah (The Devine Guidance) Imamah adalah institusi yang di inagurasikan tuhan untukmemberikan petunjuk manusia yang di pilih dari keturunan ibrahimdan di delegasikan kepada keturunan muhammad sebagai nabi dan rosul terakhir. Selanjutnya, dalam sisi yang yang bersifat mahdah, Syi’ah isna asyariyah berpijakkepada delapan cabang agama yang di sebut dengan furu ad-din delapan cabang tersebutterdiri atas shalat, puasa, haji, zakat, khumus, atau pajak sebesar seperlima dari penghasilan, jihad al-amri bi al-ma’ruf dan an-nahyu an-munkar.
Syi'ah Ghulat
Menurut Syahratani ada empat doktrin yang disebarkan oleh syi’ah ghulat yang membuat mereka manjadi ekstrim, yaitu Tanasukh, Bada’, Raj’ah, Tasbih. Moojam Momen manambahkan dengan ghulul dan Ghayba.
- Tanasukh adalah keluarnya roh dari satu jasad dan mengambil dari jasad yang lain. Golongan ini berpendapat bahwa roh-roh yang ada pada jasad imam mereka adalah turunan dari roh Allah.
- Bada’ adalah keyakinan bahwa Allah mengubah kehendaknya sejalan dengan perubahan keilmuan serta dapat memerintahkan suatu perbuatan kemudian memerintahkan sebaliknya. Golongan ini mempercayai bahwa Imam Mahdi Al-Muntazhar akan datang kebumi. Namun mereka berbeda pendapat siapakah yang akan kembali, sebagian mengatakan yang akan kembali kebumi adalah Ali dan ada yang mengatakan Ja’far bin Shadiq, dan ada yang mengatakan Muhammad bin Hanafiah, bahkan Mukhtar Ast-Tsaqofi.
- Tasbih, artinya menyerupakan, mempersamakan. Syi’ah Ghulat telah menyerupakan imam mereka dengan tuhan atau menyerupakan Tuhan.
- Hulul, artinya Tuhan berada pada setiap tempat, berbicara dengan semua bahasa, dan ada pada setiap induvidu manusia. Hulul bagi Syi’ah Ghulat berarti Tuhan menjelma dalam diri imam sehingga imam harus disembah.
- Ghayba, artinya menghilangkan Imam Mahdi. Ghayba merupakan kepercayaan bahwa imam mahdi itu ada di dalam negeri ini tan tidak dapat dilihat oleh mata biasa.