UMAR BIN KHATAB: PEMIMPIN ADIL DAN TEGAS

Oleh: Aulia Nuraini dan Rakhmatul Nur Hidayah
 

UMAR BIN KHATAB: PEMIMPIN ADIL DAN TEGAS



Kompetensi Inti
1. Mmahami kisah Umar bin Khattab sejak lahir hingga wafat.

Kompetensi Dasar
1.1    Menceritakan proses kepemimpinan Umar bin Khattab sebagai khalifah
1.2    Mendiskripsikan prestasi Umar bin Khattab ketika menjadi khalifah
1.3    Meneladani semangat  kepemimpinan Umar bin Khattab ketika menjadi khalifah

A. Materi
Biografi Umar bin Khattab
       Umar bin Khattab adalah khalifah kedua umat Islam yang memerintah antara tahun 13H-23H. Nama lengkapnya yaitu Umar bin al-Khattab bin Nufail bin “Abd al-Uzza bin Riyah bin “Abdullah bin Qurth bin Razah bin “Adiy bin Kaab bin Luaiy bin Ghalib bin Fihr Al-Quraisyiy al-Adiy. Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada tahun 583 M atau setelah Nabi Muhammad Saw lahir. Ibunya bernama Hantamah binti Hasyim. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail.
      Umar termasuk bagian dari golongan mulia suku Quraisy. Pada masa jahiliyahnya dia diangkat oleh kaumnya (suku Quraisy) sebagai juru perdamaian ketika terjadi suatu peperangan baik antar suku quraisy maupun dengan suku lainnya. Umar bin al-Khattab termasuk salah satu golongan orang-orang dari suku quraisy yang sangat keras memusuhi agama Islam. Namun setelah mendapat hidayah, umar muncul sebagai seorang yang paling gigih menegakkan ajaran Islam dan menjadikan Islam sebagai pegangan hidupnya sampai akhir hayatnya. Dia termasuk salah satu orang yang dahulu masuk Islam ( al-Sabiqun al-Awwalun) setelah empat puluh pria dan sebelas wanita. Setelah keislamannya umat Islam di Makkah mulai berani terang-terangan dalam beribadah.
      Suatu ketika Umar bin Khattab pergi ke tempat Nabi Muhammad Saw untuk membunuhnya. Di tengah jalan dia berpapasan dengan Nuaim bin Abdillah. Nuaim menyarankan  Umar agar membatalkan rencananya itu. Ia juga meminta Umar untuk mengurus saudarinya, Fatimah binti Khattab, dan iparnya, Said bin Zaid bin Amr, yang sudah masuk Islam. Sayyidina Umar langsung kerumah Fatimah untuk membuat perhitungan karena adiknya telah masuk Islam. Ketika sampai di depan rumah, dia menengar Khabbab bin al-Arat sedang membacakan Al-Quran surat Thaha kepada Fatimah dan Said bin Zaid bin Amr. Singkat cerita, Umar luluh hatinya dn terkesima dengan keindahan kata-kata Al-Quran yang diacakan Khabbab. Seketika itu, dia meminta Khabbab untuk mengantarnya bertemu Nabi Muhammad dan menyatakan diri masuk Islam.
      Sebelum wafat, Abu Bakar As-Shidiq mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah di majlis Syura. Mereka adalah Usman bin Affan , Ali bin Abi Thalib, Abdrurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Usaid bin Khudur, dan lain-lain. Di waktu-waktu terakhirnya tersebut, Abu Bakar As-Sidiq berwasiat agar kekhalifahan dipegang oleh Umar bin Khattab. Tanpa adanya perdebatan, usulan dalam wasiat tersebut disetujui oleh semua sahabat. Setelah Abu Bakar As-Sidiq wafat, Umar bin Khattab dibaiat menjadi khilafah pada tanggal 23 Jumaidi Akhir tahun 13 H.
      Setelah dibaiat, sayyidina Umar bin Khattab menemui orang-orang di Masjid Nabawi. Mereka menyambutnya dan siap untuk membaiat sang khalifah kedua. Setelah dibaiat, Umar bin Khattab kemudian menaiki mimbar dan menyampaikan pidato. “Saudara-saudara! Saya hanya salah seorang dari kalian. Kalau tidak karena segan menolak tawaran Khalifah Rasulullah (Sayyidina Abu Bakar) saya pun akan enggan memikul tanggungjawab ini. Allahumma ya Allah, saya ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku. Allahumma ya Allah, saya sangat lemah, maka berikananlah kekuatan. Allahumma ya Allah, saya ini kikir, jadikanlah saya orang yang dermawan bermurah hati.”
“Allah telah menguji kalian  dengan saya dan menguji saya dengan kalian. Sepeninggal sahabat-sahabatku , sekarang saya yang berada di tengah-tengah kalian. Tidak ada persoalan kalian yang harus saya hadapi lalu diwakilkan kepada orang lain selain saya, dan tak ada yang tak hadir di sini lalu meninggalkan perbuatan terpuji dan amanat. Kalau mereka berbuat baik akan saya balas dengan kebaikan, tetapi kalau melakukan kejahatan terimalah bencana yang akan saya timpakan kepada merekaa.”
       Poin penting yang ada di pidato tersebut dapat disimpulkan sebgai berikut: pertama, jabatan adalah sebuahtanggungjawab yang tidak perlu diperebutkan. Apalagi sampai meneteskan darah manusia. Kedua, Sayyidina Umar mengaku kalau dirinya keras, kasar, lemah, dan penuh kekurangan. Oleh karena itu, dia selalu berdoa kepada Allah untuk selalu membimbingnya menjalankan amanah tersebut. Ketiga, menjadi pemimpin dan yang dipimpin itu ujian. Oleh sebab itu, baik pemimpin atau yang dipimpin harus saling mengingatkan agar apa yang dilakukan sesuai dengan tuntunan Allah. Keempat, tugas pemimpin adalah menyelesaikan persoalan rakyatnya. Kelima, siapa yang berbuat baik maka akan mendapatkan balasan yang baik, begitupun sebaliknya sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Zalzalah.

Kebijakan Sayyidina Umar bin Khattab Menjalankan Pemerintahan
        Periode pemerintahan Khalifah Umar bin  Khattab disebut Futuhat Islamiyah, artinya perluasan wilayah Islam secara besar-besaran. Karena pada masa tersebut telah terjadi perombakan besar baik di bidang pemerintahan maupun perluasan wilayah. Selain itu, selama masa kekhalifahan, Umar bin Khattab juga banyak membuat kebijakan. Kebijakan tersebut meliputi:
Bidang Pemerintahan
Membagi 8 wilayah provinsi yang dipimpin oleh gubernur dan dibantu oleh:
  1. Sekertaris daerah (khalib)
  2. Sekertaris militer (khalib ad diwan)
  3. Pejabat perpajakan (sahib al khamj)
  4. Pejabat kepolisian (sahib al ahdas)
  5. Pejabat keuangan (sahib baitul mal)
  6. Pejabat jawatan keagamaan dan hakim (qadl)
  7. Membentuk beberapa dewan di pemerintahan pusat.
Bidang Peradilan
     
Dibidang peradilan, Umar bin Khattab menyusun dan menetapkan prinsip-prinsip peradilan Islam yang disebut Distur Umar atau Risalah Al Qada. Dustur Umar atau Risalah Al Qada berisi tentang petunjuk bagi para pejabat hingga bawahan untuk menerapkan keadilan dan kejujuran dalam pemerintahan.
 
Bidang Hukum
      Kebijakan Umar bin Khattab di bidang hukum meliputi:
  1. Penetapan aturan pembagian warisan
  2. Perumusan prinsip qiyas
  3. Pengangkatan para hakim
  4. Pemakain cambuk dalam melaksanakan hukuman badan
  5. Penetapan hukuma 80 dera bagi pemabuk
Bidang Ekonomi
  1. Mendirikan baitul mal
  2. Mendirikan diwan al kharaj yang mengurusi pajak tanah
  3. Membentuk jawatan pos yang bertugas menyampaikan berita dari pemerintah di Madinah ke daerah dan sebailknya
  4. Mendirikan diwan al jund atau dewan keuangan untuk militer
  5. Menetapkan anggaran dan pengeluaran negara
Bidang sosial
  1. Mengadakan perbaikan di beberapa masjid antara lain, Masjidil Haram di Makkah, Masjidil Aqsa di Palestina, dan Masjid Nabawi di Madinah
  2. Menetapkan kalender Islam Hijriah, yaitu menetapka tanggal 1 Muharrom adalah tahun baru Islam dan menetapkan lambang negara berupa gambar bulan sabit
Kemajuan di Masa Umar bin Khattab
Upaya perluasan wilayah
  1. Pembebasan Syam/Syiria. Syam memiliki beberapa kota yang menjadi pusat kekuatan Romawi Timur, antara lain Damaskus, Yordania, Yerussalem, Hims, dan Antikonia. Kemenangan Islam pada perang Yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid membuat semangat pasukan Islam bertambah dalam usaha membebaskan kota Damaskus. Pada tahun 14 H khalifah Umar bin Khattab memerintahkan pasukannya untuk mengepung benteng Damaskus, tempat kedudukan raja Gassan. Pasukan dikerahkan dari lima arah dengan komando utama Abu Ubaidah, dari Babul Tuma, dipimpin oleh Amru bin Ash, Syurahbil bin Hasanah dari Babul Faradis, dan Babus Sagir, dipimpin oleh Yazid bin Abu Sofyan. Setelah 70 hari dikepung, akhirnya kota Damaskus berhasil dikuasai.
  2. Penaklukan Persia. Umar bin Khattab mengirimkan Abu Ubaidah bin Jarrah dan Saad bin Abi Waqas dengan pasukannya untuk memimpin penyerangan. Peperangan antara kaum muslimin dan persia terjadi pada tahun 15 H (635 M) yang menyebabkan Abu Ubaidah gugur. Peperangan ini dimenangkan oleh pasukan Islam. Pada tahu 21 H/642 M terjadi pertempuran di Nahawan dan kemenangan yang gemilang diperoleh kaum muslimin. Pertempuran ini dikenal dengan Fathul Futuh yang artinya kemenangan terbesar. Pembebasa terus dilakukan. Kota Ahwaz berhasil dikuasai tahun 22 H/643 M, kemudian kota Qam dan Kasyam. Akhirnya seluruh persia berhasil dikuasai.
  3. Pembebasan Baitul Maqdis di Yerussalem. Baitul Maqdis merupakan tempat suci bagi umat Islam. Umat Islam pertama kali sholat menghadap ke Baitul Maqdis. Pada tahun 18 H khalifah Umar bin Khattab memerintahkan Amru bin Ash dibantu Abu Ubaidah, Khalid binWalid dan Muawiyah bin Abu Sofyan untuk membebaskan Baitul Maqdis. Pasukan romawi akhinya mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah setelah dikepung selama 4 bulan oleh pasukan Islam. Artavon (pemimpin romawi) akhirnya bersedia menyerahkan kota Yerussalem dengan beberapa syarat, yaitu:
    • Pemberlakuan gencatan senjata atau penghentian penyerangan
    • Pasukan romawi diizinkan keluar dari Yerussalem dengan damai
    • penyerahan Yerussalem akan dilakukan hanya pada penguasa tertinggi Islam, yaitu Umar bin Khattab.
      Akhirnya, khalifah Umar bin Khattab pun berangkat ke Yerussalem tanpa dikawal dan hanya ditemani oleh seorang hamba sahaya. Melihat kesederhanaan dan keberanian Umar, para pembesar Yerussalem dan penduduk yang menyaksikan kaget dan terkagum-kagum.
  4. Mengatur Administrasi dan Keuangan Negara. Adminstrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah provinsi: Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Pada masa pemerintahannya Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. Baitul Mal bertugas engurusi keuangan negara. Dewan perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan. Umar bbin Khattab khalifah pertama kali yang memperkenalkan sistim penggajian bagi pegawai pemerintah. Ia juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya.
  5. Membuat dan Menetapkan Kalender Hijriah. Khalifah Umar bin Khattab merancang penetapan kalender Hijriah yang dimulai dari Hijrahnya Rasulullah Saw beserta para sahabat dari Makkah ke Madinah. Dari peristiwa itulah sebagai tanda awalnya pembuatan kalender hijriah, hal ini dimaksudkan agar kaum muslimin mempunyai kalender sendiri yang membedakan dengan kaum nasrani yang menggunakan Masehi. Kemudian juga bahwa hijrah merupakan titik awal kemenangan atas umat Islam, juga sebagai tandanya dua periode untuk dua proses dakwah yakni Makkah dan Madinah.
Karakteristik Umar bin Khattab
      Tak jauh berbeda dengan Abu Bakar As-Sidiq, Umar bin Khattab juga merupakan sosok yang memiliki kepribadian baik. Berikut beberapa kepribadian Umar bin Khattab:
  1. Teguh Memegang Amanah. Umar dikenal sebagai orang yang sangat teguh memegang amanah yang dipercayakan kepadanya. Ketika dirinya menjadi khalifah, tidak ada keluargannya yang diangkat menjadi pejabat atau orang terhormat yang salah, maka dia tetap akan menjatuhkan hukuman kepada mereka.
  2. Rendah Hati. Sekalipun sikapnya keras, tapi dia dikenal sebagai orang yang rendah hati. Dia suka menolong orang yang lemah dan teraniaya.
  3. Adil dan Tegas. Umar tidak pernah membeda-mbedakan rakyatnya. Apabila Ada penjabat yang salah maka dia akan menghukumnya.
  4. Sederhana. Umar juka dikenal sebagai orang yang sangat sederhana, walaupun jabatannya tinggi. Dia lebih senang hidup dari hasil usahanya sendiri.
  5. Kritis. Umar adalah sesorang yang kritis. Ia sering memeberikan pendapat terhadap hal-hal yang dianggapnya tidak sesuai dengan cara pandangnya.
  6. Peduli Terhadap Kaum Muslimin. Umar sangat peduli terhadap keadaan masyarakat. Dia sering berkeliling untuk melihat keadaan mereka.
Wafatnya Umar bin Khatab
       Kejayaan dan kemulian Umar bin Khattab telah membuat panji-panji Islam berkibar tinggi. Keadaan itu membuat musuh-mush Islam semakin membencinya. Mereka adalah orang-orang Persia serta beberapa kalangan Yahudi. Mereka kemudia menyusun rencana untuk membunuh Umar bin Khattab, dengan mengutus Abu Luluah Al-Majusi (bekas budak Persia) untuk melakukan tipu muslihat kepada Umar.
       Suatu hari, Abu Luluah datang kepada Umar bin Khattab. Is mengadu bahwa majikannya telah membeberkan kepadanya pajak yang sangat berat. Umar bin Khattab pun berjanji untuk memutuskan hal itu. Pada hari berikutnya, Abu Luluah menyelinap masuk ke masjid Madinah. Saat itu, Umar bin Khattab hendak mengerjakan sholat bersama kaum muslimin. Baru saja Umar mengerjakan sholat, Abu Luluah menusuk dari belakang. Akibat tusukan itu, Umar menderita luka yang parah. Ia terbaring selama 3 hari dan akhirnya meninggal pada tanggal 25 Zulhijah 23 Hijriah atau 664 M. Kekhalifahannya berlangsung selama 10 tahun 6 bulan 4 hari. Ketika sakit, Umar bin Khattab telah memilih para sahabatnya agar menentukan salah satu diantara mereka sebagai khalifah penggantinya. Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Ubaidilah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi W aqas.

Kisah Inspiratif
  1. Saat itu sepulang dari Syiria Umar bin Khattab langsung berjalan untuk melihat realita kondisi rakyatnya yang ia pimpin, ia melihat suatu rumah tak layak di huni. Setelah mampir, ia tahu ternyata gubuk itu dihuni oleh nenek tua. Saat ditanya Umar tentang tanggapan sang khalifah, sang nenek langsung mengumpat beliau tak peduli dengan rakyatnya yang melarat. Mendengar perkataan sang nenek Umar yang menyamar menawarkan 25 dinar untuk membayar kezhaliman khalifah. Dan nenek setuju. Namun penyamaran Umar terbongkar saat Sayyidina Ali dan Abdullah bin Masud lewat disitu dan menyapa salam dengan Umar. Betapa terkejutnya sang nenek. Jadi kisah itu mengajarkan kepada kita, terutama pada pemimpin agar selalu bersikap amanah atas tugas yang di embannya. Karena rasa amanah itulah , seorang pemimpin seharusnya merasa bersalah saat ada satu penduduk saja di wilayahnya yang merasa terabaikan. Dan juga takut kelak orang yang terabaikan itu menjadi ganjalan besar yang mesti ia pertanggungjawabkan di hadapan Allah.
  2. Kisah belas kasihan Umar pada seekor burung Usfur. Suatu waktu di sudup pasar Madinah, ia melihat anak kecil yang sedang mengenggam dan memainkan seekor burung. Umar pun menaruh iba pada si burung itu yang terdengar sekali ingin terbang. Beliau pun membeli burung itu dari sang anak untuk segera dilepaskannya. Suatu waktu, jauh setelah Umar wafat beberapa ulama diberi kesempatan beretemu Umar lewat mimpi. Dalam mimpi itu mereka bertanya tentang ibadah apa yang telah membuatnya masuk surga. Dari jawaban Umar, para ulama menjadi tahu bahwa yang menyebabkan semua dosa terampuni adalah kasih sayangnya pada burung Usfur. Jadi dari sini kita belajar untuk selalu menyayangi pada semua makhluk hidup. Mungkin terlihat sepele, tapi ternyata bisa menjadi amal kita yang diterima Allah SWT.

B. Metode Pembelajaran
  1. Metode Ceramah. Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan  baik formal maupun informal oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
    Kelebihan metode ceramah:
    • ceramah merupakan metode yang mudah dan murah untuk dilakukan
    • ceramah dapat menyajikan materi yang luas
    • ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
    Sedangkan kekurangannya:
    • materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru
    • ceramah sering dianngap sebagai metode yang membosankan jika guru kurang mempunyai kemampuan bertutur kata yang baik
    • melalui ceramah sulit mengetahui apakah seluruh siswa paham apa yang sudah dijelaskan.
  2. Metode Index Card Match. Index card match adalah mencari jodoh kartu tanya jawab yang dilakukan secara berpasangan.
    Kelebihan index card matcha:
    • Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajarb
    • materi yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
    • Mampu menciptakan suasana yang aktif dan menyenangkan
    • mampu meningkatkan hasil belajar siswa
    Kekurangan:
    • membutuhkan waktu yang lama
    • suasana kelas menjadi gaduh sehingga mengganggu kelas yang lain

C.     Langkah-langkah Pembelajaran
Adapun perencanaan pelaksanaannya sebagai berikut:
No
Langkah
Kegiatan Belajar Mengajar
1
Persiapan
1.     Guru masuk membuka pelajaran dengan salam dan absensi
2.     Guru mengajak anak berdoa
3.     Guru menciptakan kondisi belajar siswa dengan ice breaking
Ice breaking berupa: Tepuk nyamuk. Apabila guru bilang tepuk sendiri maka siswa menepuk tangannya sendiri. Guru bilang tepuk nyamuk kanan maka siswa menepuk tangan sebelah kanan teman sampingnya begitu pun dengan tepuk nyamuk kiri.













2













Pelaksanaan
1.     Metode ceramah, adapun langkah-langkahnya:
a.     Guru menentukan topik yang akan dibahas serta menyiapkan segala hal yang diperlukan
b.     Guru menyampaikan materi sesuai perencanaan sehingga dapat mencapai target yang diinginkan
c.     Guru memastikan tingkat pemahaman siswa dengan metode selanjutnya, yaitu:
2.     Metode Index Crad Match
a.     Guru menyiapkan dua kartu warna yang berbeda seai jumlah siswa dalam kelas
b.     Guru menuliskan pertanyaan sesuai materi yang sudah dijelaskan. 1 kartu satu pertanyaan
c.     Pada kertas warna yang lain guru menuliskan jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat
d.     Guru mengocok semua kartu hingga tercampur antara pertanyaan dan jawaban
e.     Guru membagikan kaertu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya menjelaskan bahwa aktivitas  yang dilakukan berpasangan. Separuh dari jumlah siswa akan mendapat pertanyaan dan separuh yang lain akan mendapat jawaban.
f.      Guru meminta setiap siswa untuk menemukan pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan, guru meminta mereka untuk duduk berdekatan. Guru juga menjelaskan agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman lain.
g.     Guru meminta siswa maju kedepan untuk membacakan dengan keras pertanyaannya yang kemudian akan dijawab oleh pasangannya.
h.     Guru mengakhiri proses ini dengan membuat  kesimpulan
3
Evaluasi
Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang sudah diterimanya
4
Penutup
Guru menutup dengan kesimpulan atau inti pokok pelajaran hari ini kemudian guru menutup dengan doa dan alam


D.     Analisa dan Implementasi
        Berdasarkan hasil pembahasan tentang khalifah Umar bin Khattab maka kami dapat menyimpulkan bahwasannya:
  1. Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah kewafatan Abu Bakar As-Siddiq. Nama lengkap nya Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Rabbah bin Abdullah bin Qurt bin Rizzah bin Adi bin Kaab. Beliau dilahirkan di Makkah pada tahun 583 M.
  2. Umar bin Khattab di tunjuk Abu Bakar sebagai penggantinya. Sebelumnya Abu Bakar mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah di Majils Syura. Diwaktu-waktu terakhirnya berwasiat agar kekhalifahan dipegang oleh Umar bin Khattab, tanpa adanya perdebatan.
  3. Dalam pemerintahannya Umar bin Khattab sangat tegas dan adil.
  4. Terdapat beberapa prestasi selama menjadi khalifah.
  5. Wafatnya Umar bin Khattab dikarenakan di bunuh oleh Abu Luluah Al Majusi (budak persia). Beliau wafat pada tanggal 25 Zulhijah 23 H atau 644 M.
Adapun implementasi yang dapat diambil dari kisah Umar bin Khattab adalah tentang ketegasan, keadilan dan sangat peduli. Beliau bersikap terbuka kepada rakyatnya. Di zaman sekarang kita selalu melihat atau mengenal sosok pemimpin yang kurang tegas dan adil bahkan sangat kurang memperhatikan keadaan rakyatnya. Akan tetapi, khalifah Umar bin Khattab tidak pernah membeda-bedakan rakyatnya. Beliau juga sering berkeliling hanya untuk melihat keadaan rakyatnya.


DAFTAR PUSTAKA


Cahyani, Putri 2018. LKS Sejarah Kebudayaan Islam Kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Sukoharjo: Maestro
Majid, Abdul 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
logoblog
Previous
« Prev Post