Oleh: Rahma Ummi Salamah dan Rohmad Evendi
RINGKASAN DOKTRIN DALAM ILMU KALAM
RINGKASAN 1
Nama
Aliran
|
Tahun
Kemunculan
|
Tokoh
|
Doktrin-doktrin
|
SYIAH
|
656
M / 35 H
|
Abdullah
bin Saba
|
Taqiyah
(berbohong untuk menyembunyikan identitas)
|
KHAWARIJ
|
37
H
|
Abdullah
bin Muljam
|
Tidak
mengakui Ali, setiap pelaku dosa besar adalah kafir, menghalalkan pertumpahan
darah bagi kaum Muslimin yang menyelisihi Aqidah mereka.
|
MURJI’AH
|
695
M
|
Al
Hasan bin Muhammad Al-Hanafiyah, Dirar bin Umar, Hasan bin Bilal Muzni
|
Orang
yang berdosa besar, selama mengakui Allah SWT, bukanlah kafir.
|
ASY’ARIYAH
|
300
H/ 912 M
|
Syekh
Abu Hasan Ali Al-Asyu’ari dan Syekh Abu Mansur Al-Maturidi
|
Meyakini
sifat-sifat Allah SWT, mengedepankan akal diatas tekstual ayat dalam memahami
Al-Qur’an dan Hadits.
|
MATURIDIYAH
|
Abad
ke-9 M
|
Abu
Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi
|
Akal
dan wahyu , perbuatan manusia, sifat Tuhan, pengutusan Rasul
|
MU’TAZILAH
|
105-110
H/ Abad ke 2 H
|
Wasil
bin Atha, Amr bin Ubaid
|
Tauhid,
al-adlu, al waidu, amar ma’ruf nahi munkar
|
JABARIYAH
|
660-750
M
|
Jahm
bin Sahfwan
|
Manusia
hanya bisa berharap kepada Allah SWT.
|
QADARIYAH
|
689
M
|
Ghailan
Al-Dimasyqi, Ma’bal Al-Juhmi
|
Manusia
memiliki kebebasan, berkehendak dan memiliki kemampuan dalam melakukan suatu
perbuatan.
|
AHLUSUNNAH
WAL JAMAAH
|
775
M/ 159 H
|
Abu
Muhammad Al-Asy’ari, Al-Maturidi
|
Mencintai
Sunnah Rasulullah, akal dan wahyu.
|
RINGKASAN 2
No
|
Nama Aliran
|
Tahun Muncul
|
Tokoh
|
Doktrin
|
1
|
Aliran Syiah
|
Pemerintahan Usman bin Affan
|
Ø Abu Dzar al
Ghiffari,
Ø Miqad bin Al
aswad
Ø Ammar bin
Yasir
|
Ø al Tauhid
Ø al ‘adl
Ø al Nubuwwah
Ø al imamah
Ø al ma’ad
|
2
|
Aliran Khawarij
|
37 H (648 M)
|
Ø Abdullah Bin
Wahab Al-Rasyidi
Ø Urwah Bin
Hudair
Ø Mustarid Bin
Sa’ad
Ø Hausarah
Al-Asadi
Ø Quraib Bin
Maruah
Ø Nafi’ Bin
Al-Azraq (Pimpinan Al-Azariqah)
Ø Abdullah Bin
Basyir
Ø Zubair Bin
Ali
Ø Qathari Bin
Fujaah
Ø Abd Al-Rabih
Ø Abd Al Karim
Bin Ajrad
Ø Zaid Bin
Asfar
Ø Abdullah Bin
Ibad
|
Ø Orang Islam
yang melakukan Dosa besar adalah kafir; dan harus di bunuh.
Ø Orang-orang
yang terlibat dalam perang jamal (perang antara Aisyah, Talhah, dan zubair,
dengan Ali bin abi tahAlib) dan para pelaku tahkim—termasuk yang menerima dan
mambenarkannya – di hukum kafir;
Ø Khalifah
harus dipilih langsung oleh rakyat.
Ø Khalifah
tidak harus keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak
menjadi Khalifah apabila suda memenuhi syarat-syarat.
Ø Khalifah di
pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan
syari’at islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim.
Ø Khalifah
sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa
kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah menyeleweng,
Ø Khalifah Ali
dianggap menyelewang setelah terjadi Tahkim (Arbitrase).
|
3
|
Aliran Murji’ah
|
695 M
|
Ø Hasan Bin
Muhammad Bin Ali Bin Abi Thalib
Ø Abu Hanifah
Ø Abu Yusuf
|
Ø Iman Hanya
membenarkan (pengakuan) di dalam Hati
Ø Orang islam
yang melakukan dosa besar tidak dihukumkan kafir. Muslim tersebut tetap
mukmin selama ia mengakui dua kalimat syahadt.
Ø Hukum
terhadap perbuatan manusia di tangguhkan hingga hari kiamat
|
4
|
Aliran Qadariyah
|
70 H(689 M).
|
Ø Ma’bad
Al-Juhani
Ø Ghailan al
Dimasyqi
|
Ø Orang yang
berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlahmukmin, tapi fasik dan orang
fasikk itu masuk neraka secara kekal.
Ø Allah SWT.
Tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusia lah yang
menciptakannyadan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik (surga)
atas segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk (siksa Neraka) atas
segala amal perbuatannya yang salah dan dosakarena itu pula, maka Allah
berhak disebut adil.
Ø Allah itu
maha esa atau satu dalam ati bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat azali,
seprti ilmu, Kudrat, hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan zat nya
sendiri. Menurut mereka Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup,
mendengar, dan meilahat dengan zatnya sendiri.
Ø akal manusia
mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah tidak
menurunkan agama. Sebab, katanya segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang
menyebabkan baik atau buruk.
|
5
|
Aliran Jabariyah
|
70 H
|
Ø Al-Ja’ad Bin
Dirham
Ø Jahm Bin
Shafwan
|
Ø Allah-lah
yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu
Ø Manusia tidak
bisa berbuat lain dari apa yang telah di lakukannya. Allah SWT, telah
mentakdirkan ats dirinya segala amal perbuatan yang mesti di kerjakannya, dan
segala perbuatan itu adalah ciptaan allah, sama seperti apa yang dia ciptakan
pada benda-benda yang tidak bernyawa
Ø manusia tetap
mendapat pahala atau siksa karena perbuatan baik atau jahat yang
dilakukannya. Paham bahwa perbuatan yang dilakukan manusia adalah sebenarnya
perbuatan tuhan tidak menafikan adanya pahala dan siksa.
|
6
|
Aliran Mu’tazilah
|
120 H
|
Ø Washil bin
Atha’
Ø Abu Huzail
al-Allaf
Ø Al Nazzam
Ø Al-Jubba’i
|
Ø al Tauhid
(keesaan Allah)
Ø al ‘Adl
(keadlilan tuhan)
Ø al Wa’d wa al
wa’id (janji dan ancaman)
Ø al Manzilah
bain al Manzilatain (posisi diantara posisi)
Ø amar mauruf
dan Nahi mungkar
|
7
|
Aliran Salafiyah
|
7 H/ 13 M
|
Ø Ahmad bin
Hambal.
Ø Ibnu Taimiyah
Ø Imam Muhammad
bin Abdul Wahab
Ø Jamaluddin al
Afgani,
Ø Muhammad
Abduh
Ø Rasyid Ridha.
|
Salafiyah baru al afgani ini terdiri dari 3 komponen pokok yakni
:
Ø Keyakinan
bahwa kemajuan dan kejayaan umat Islam hanya mungkin di wujudkan jika mereka
kembali kepada ajaran Islam yang masih murni dan kembali pada ajaran Islam
yang masih murni, dan meneladani pokok hidup sahabat Nabi. Komponen pertama
ini merupakan satu unsur yang di miliki oleh salfiyah sebelumnya.
Ø perlwanan
terhadap kolonialisme dan mominasi barat, baik politik, ekonomi, maupun
kebudayaan.
Ø pengakuan
terhadap keunggulan barat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
|
8
|
Ahlussunah Wal- Jamaah
|
856 M
|
Ø Abu al hasan
al Asy’ari
Ø Abu Mansur al
Maturidi.
|
Pokok-pokok pemikirannya
Abu al hasan al Asy’ari :
Ø Sifat-sifat
Tuhan. Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaiman di sebut di dalam Alqur’an
Ø al-Quran
adalah qadim dan bukan makhluk diciptakan.
Ø Tuhan dapat
dilihat dengan mata oleh manusia di akhirat nanti.
Ø perbuatan
manusia di ciptakan tuhan, bukan di ciptakan oleh manusia itu sendiri.
Ø tuhan tidak
mempunyai kewajiban apapun untuk menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab
semua itu marupakan kehendak mutlak tuhan sebab tuhan maha kuasa atas
segalanya
Ø yang berbuat
dosa dan tidak sempat bertobat diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap
mukmin
Ø
Pokok-pokok
pemikirannya Abu Mansur al Maturidi :
Ø Sifat Tuhan.
Pendapatnya sejalan dengan al Asy’ari Perbuatan Manusia.
Ø Al Quran.
Pendapatnya sejalan dengan al Asy’ari
Ø Kewajiban
tuhan. Menurutnya, tuhan memiliki kewajiban-kewajiban tertentu.
Ø Muslim yang
berbuat dosa. Pendapatnya sejalan dengan al Asy’ari
Ø janji pahala
dan siksa mesti terjadi, dan itu merupakan janji tuhan yang tidak mungkin di
pungkirinya.
|