Oleh: Roofi’u Nur Anisapartama dan Umi
Nurhayati
(KURANG-LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN+INTISARI)
SKI: DINASTI BANI UMAYYAH
PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN
Kompetensi
Inti :
Memahami
Sejarah berdirinya dinasti Umayyah dan khalifah yang berpengaruh
Kompetensi
Dasar :
1.1. Memahami sejarah peradaban islam pada masa kekhalifahan
Dinasti Bani Umayyah
1.2. Meneladani
sikap dan kepemimpinan Umar bin Abdul
Aziz
A.Sejarah Kekhalifahan Dinasti Umayyah
Sejarah berdirinya
Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin ‘Abdul Syams bin Abdul Manaf,
yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada yaitu salah seorang dari
pemimpin kabilah Quraisy pada zaman Jahiliyyah. Bani Umayyah baru masuk agama
islam pada Fathul Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, Pertikaian politik
terjadi dikalangan umat Islam,puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah Ali
bin Abi Thalib. Setelah Khalifah terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq
mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu
Mu’awiyah bin Abi Sufyan sebagai gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga
menobatkan dirinya sebagai Khalifah. Sehingga terjadi perang Karbala Pertempuran
terjadi antara pendukung dan keluarga dari cucu Muhammad,
Husain bin Ali
dengan pasukan militer yang dikirim oleh Yazid bin Muawiyah,
Khalifah Bani
Umayyah Namun karena Hasan
ternyata lemah sementara Mu’awiyah bin Abi Sufyan bertambah kuat, maka Hasan
bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada Mu’awiyyah bin Abi Sufyan. Mu’awiyah
merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah. Karier politik Mu’awiyah mulai
meningkat pada masa pemerintahan Umar bin Khatab. Setelah kematian Yazid bin
Abu Sofyan pada peperangan Yarmuk, Mu’awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah
kota di Syria. Karena sukses memimpinya, menjadi gubernur Syria oleh Khalifah
Umar. Mu’awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan
perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah Bizantine. Pada
masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Muawiyah terlibat konflik dengan
khalifah Ali untuk mempertahankan kedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak
saat itu Mu’awiyah mulai berambisi untuk menjadi Khalifah dengan mendirikan
dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu’awiyah menjadi penguasa
seluruh imperium Islam,dan melakukan ekspansi wilayah kekuasaan islam hingga
menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa
kekuasaannya.
Sistem
Pemerintahan Bani Umayyah
Muawiyah bin Abi Sufyan
menjadi Khalifah pertama dinasti Bani Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu
Thalib menyerahkan ke khalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah
menjabat sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah
mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam. Ia mampu
membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam yang terorganisir
dan berdisiplin tinggi. Ia membangun sebuah Negara yang stabil dan
terorganisir.
Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan
beberapa departemen
yaitu ;
-diwanulkhatam yang fungsinya adalah mencatat semua peraturan
yang dikeluarkan oleh Khalifah.
-diwanulbarid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah
pusat tentang perkembangan yang terjadi di semua provinsi.
Pada masa Muawiyah
bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchiheridetis (kepemimpinan
secara turun-temurun) mulai diperkenalkan, dimana ketika dia mewajibkan seluruh
rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah.
Pada 679 m, Muawiyah menunjuk putranya Yazid untuk menjadi penerusnya. Muawiyah
bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem monarki yang
ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan
selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat
sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang diterapkan
Mu’awiyah mengakhiri bentuk demokrasi.
Kekhalifahan menjadi Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun),
yang di peroleh tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.
Khalifah
dan Ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah
Dinasti Bani
Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H atau
661-750 M. Selama
dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas khalifah antara
lain:
1.Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
2. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)
3. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)
4. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)
5. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
6. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
7. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717
M)
8. Umar bin Abdul-Aziz (99-101 H / 717-720 M)
9. Yazid bin Abdul-Malik (101-105 H / 720-724 M)
10. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
11. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H /
743-744 M)
12. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 H/
744 M)
13. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744
M)
14. Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)
Pada
masa bani Umayyah di Spanyol muncul beberapa tokoh cendekiawan/ilmuan muslim,
yaitu:
a.)Abu Bakr Muhammad ibn al-Sayigh (Ibn Bajjah)
ahli dalam filsafat
b.)Abu Bakr ibn Tuffail seorang filsuf dan dokter
c.)Abbas ibn Farnas, ahli dalam ilmu kimia dan
astronomi.
d.)Ibn Khaldun, seorang perumus filsafat sejarah
e.)Alkindi, seorang filosof Arab
B.
Kepemimpinan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah ke-8 Bani
Umayyah yang memimpin selama kurang lebih tiga tahun, dari tahun 717
hingga tahun 720 M. Masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz tergolong
sangat singkat, namun Umar bin Abdul Aziz memiliki banyak peran dan kontribusi
besar dalam menyebarkan agama Islam di dunia.
Pada masa kepemimpinannya Umar bin Abdul Aziz
menerapkan beberapa kebijakan, contohnya dalam bidang agama, beliau
menghidupkan kembali pembelajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, beliau juga
menjadikan masjid sebagai pusat kajian islam, pusat pembelajaran hukum-hukum
Allah dan menekankan kepada ummat muslim pada masa itu untuk tidak lalai dan
tertipu oleh kemegahan dunia sehingga lupa dengan tuhannya.
Dari segi ilmu pengetahuan Umar bin Abdul Aziz
menggerakkan seluruh cendikiawan muslim untuk menerjemahkan buku-buku dari
negara asing lalu diterjemahkan ke bahasa Arab, hal ini bertujuan agar ummat
islam dapat mempelajarinya dengan mudah dan tidak ketinggalan oleh ilmuan asing
dalam hal intelektual.
Berbeda dari beberapa khalifah sebelumnya yang
terkesan glamour dalam kehidupan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz selalu
mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, serta
mengedepankan persatuan dan kesatuan. Bukan hanya harta, perhiasan milik
istrinya pun ikut diserahkan ke baitul mal. Kehidupan sederhana Umar bin Abdul
Aziz ini membuatnya tidak meninggalkan harta yang banyak untuk anak-anaknya
ketika meninggal dunia.
Hingga
akhir masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, beliau tetap di eluh-eluhkan oleh
seluruh rakyat karna kesederhanaannya dan kebijakannya dalam memimpin, hingga
saat ini sejarah Islam mengenalnya sebagai khalifah yang sangat baik dan
dicintai rakyatnya, bahkan beliau salah satu khalifah terbaik yang pernah
berkuasa pada masa kekuasaan Dinasti Bani Umayyah.
D.
Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Dinasti Umayyah
Terbunuhnya
khalifah ke 14 dalam dinasti Umayyah yaitu Marwan bin Muhammad (750 M) menjadi tanda beralihnya tampuk kepemimpinan
Islam pada masa dinasti Umayyah selanjutnya diambil alih oleh kekhalifahan
dinasti Abbasiyah.
Kebesaran yang
dibangun oleh Daulah Bani Umayyah ternyata tidak dapat menahan kemunduran
dinasti yang berkuasa hampir satu abad ini, hal tersebut diakibatkan oleh
beberapa faktor yang kemudian mengantarkan pada titik kehancuran. Diantara
faktor-faktor tersebut adalah:
1.)Terjadinya pertentangan keras antara kelompok
suku Arab Utara (Irak) yang disebut Mudariyah dan suku Arab Selatan (Suriah)
Himyariyah, pertentangan antara kedua kelompok tersebut mencapai puncaknya pada
masa Dinasti Umayyah karena para Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis
kelompok.
2.)Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab.
Mereka yang merupakan pendatang baru dari kalangan bangsa-bangsa yang
dikalahkan mendapat sebutan “Mawali”, suatu status yang menggambarakan
inferioritas di tengah-tengah keangkuhan orang-orang Arab yang mendapat
fasilitas dari penguasa Umayyah. Mereka bersama-sama orang Arab mengalami
beratnya peperangan dan bahkan di atas rata-rata orang Arab, tetapi harapan
mereka untuk mendapatkan tunjangan dan hak-hak bernegara tidak dikabulkan.
Seperti tunjangan tahunan yang diberikan kepada Mawali ini jumlahnya jauh lebih
kecil dibanding tunjangan yang dibayarkan kepada orang Arab.
3.)Kaum Syi`ah dan Khawarij terus berkembang
menjadi gerakan oposisi yang kuat dan sewaktu-waktu dapat mengancam keutuhan
kekuasaan Umayyah. Disamping menguatnya kaum Abbasiyah pada masa akhir-akhir
kekuasaan Bani Umayyah yang semula tidak berambisi untuk merebut kekuasaan,bahkan
dapat menggeser kedudukan Bani Umayyah dalam memimpin umat.
4.)Lemahnya pemerintahan Dinasti Bani Umayyah juga
disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak
Khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi
kekuasaan. Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena perhatian
penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5.)Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan
dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh
keturunan Abbas bin Abdul Muthalib.Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari
Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani
Umayyah.
C.
Metode Pembelajaran
1.Metode Ceramah
Menurut Abuddin Nata, metode ceramah adalah
penyampaian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan
lisan secara langsung di hadapan peserta didik. Ceramah dimulai dengan
menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, menyingkap garis-garis besar yang akan
dibicarakan, serta menghubungkan antara materi yang akan disajikan dengan bahan
yang telah disajikan. Ceramah akan berhasil apabila mendapatkan perhatian yang
sungguh-sungguh dari peserta didik, disajikan secara sistematik, menggairahkan,
memberikan kesempatan kepada peserta didik. Pada akhir ceramah perlu
dikemukakan kesimpulan, memberikan tugas kepada peserta didik serta adanya
penilaian akhir. Metode ini adalah metode yang lazim digunakan oleh
guru/pendidik bisa dikatakan metode ceramah adalah metode tradisional. Dalam
metode ini tentu terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan tersendiri sehingga
alangkah lebih baiknya agar mengkolaborasikan metode pembelajaran ini dengan
metode lainnya.
2. Metode Tanya Jawab
Metode
Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama
terjadi dialog antara guru dan siswa. Metode ini bisa dikolaborasikan dengan
metode ceramah untuk melengkapi proses pembelajaran agar tidak monoton. Guru
bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Metode Tanya jawab
dimaksudkan untuk merangsang berpikir siswa dan membimbingnya dalam mencapai
atau mendapat pengetahuan.Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal
balik secara langsung antara guru dan siswa. Metode tanya jawab dapat berfungsi
dengan baik jika pada tahap awalnya terdapat rumusan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan, pertanyaan yang diajukan tersebut dapat mendorong siswa untuk aktif,
sehingga terjadi kerjasama antara siswa dan guru atau antar sesama siswa.
3. Metode Mind Mapping
Mind mapping ini
merupakan suatu cara kreatif yang digunakan untuk peserta didik dalam
menghasilkan ide-ide baru, dengan mencatat materi pembelajaran dengan mudah dan
menarik, serta sebagai cara untuk membuat suatu penelitian baru menggunakan
metode tersebut. (Silberman, 2009:188). Dengan penggunaan metode mind
mapping ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan semangat belajar
peserta didik sehingga mampu meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Fauda, Farag.2003.Kebenaran Yang Hilang.Jakarta:
Democracy Project.
Imalia Yoni P.2013.Penggunaan strategi Mind Map dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Sumbergiri,Gunungkidul. Skripsi.Yogyakarta(ID):UIN Sunan Kalijaga Ygyakarta.
Kementrian Agama Republik Indonesia.2014. Buku Siswa Sejarah Peradaban Islam,pendekatan saintifik 2013.Madrasah Tsanawiyah kelas VII. Jakarta:Katalog dalam Terbitan.
Imalia Yoni P.2013.Penggunaan strategi Mind Map dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Sumbergiri,Gunungkidul. Skripsi.Yogyakarta(ID):UIN Sunan Kalijaga Ygyakarta.
Kementrian Agama Republik Indonesia.2014. Buku Siswa Sejarah Peradaban Islam,pendekatan saintifik 2013.Madrasah Tsanawiyah kelas VII. Jakarta:Katalog dalam Terbitan.
Majid, Abdul.2017.Strategi pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.