RANGKUMAN BUKU SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM KARYA PROF. ABUDDIN NATA

 
Judul: Sejarah Pendidikan Islam
Karya: Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A (E.d)

Rangkuman bab III
Oleh: Alviana nur pradani


 

RANGKUMAN BUKU SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM:
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SEBELUM MADRASAH

Lembaga Pendidikan Islam Sebelum Madrasah

Lembaga pendidikan dimasa klasik diklasifikasikan atas dasar muatan kurikulum yang diajarkan. Hal ini meliputi pengethuan agama dan pengetahuan umum. Lembaga pendidikan masa klasik menurut Charles Michael Stanton-stanton digolongkan menjadi 2 bentuk yaitu Lembaga formal dan nonformal, yang pertama mengajarkan ilmu pengethuan agama dan yang kedua pengetahuan umum termasuk filsafat. George Makdisi dalam hal yang sama menyebutknya sebagai Lembaga pendidikan eksklisif (tertutup) artiinya mengajarkan ilmu agama dan pendidikan inklusif (terbuka) mengajarkan pengetahuan umum.

Adapun Lembaga-lemabga pendidikan islam yang ada sebelum lebangkitan madrasah pada masa klasik :

  1. Suffah
    Pada masa Rasulullah SAW suffah adalah satu tempat yang telah dipakai untuk aktifitas pendidikan. Biasanya tempat ini mengadakan pemondokan bagi pendatang baru yang tergolong miskin Disini para siswa diajarkan membaca dan menghafal Al-Qur’an csecara benar dan hkum islam dibawah bimbingan langsung dari Nabi. Ada 2 suffah yang tersebar di Madinnah yang berlokasi di samping Masjid Nabawi. Rasulullah SAW  mengangkat Ubaid bin Samit sebagai guru. Sekolah suffah juga menwarkan pelajaran dasar berhitung ,kedokteran astronomi,geneologi, dan fonetik.
  2. Kuttab / maktab
    Lembaga pendidikan islam yang mengajarkan membaca dan menulis dan meningkatkan pengajaran Al-Qur’an dan agama tingkat dasar . Abdullah Fajar mengatalan maktab istilah untuk zaman klasik sedangkan kuttab istilah untuk zaman modern.
  3. Halaqah
    Proses belajar mengajar disini dilaksanakan murid-murid melingkari gurunya. Seorang guru biasanya duduk dilantai menerangkan membacakan karangannya atau memberi komentar atas karya pemikiran orang lain. Kegiatan ini bisa terjadi di masjid atau rumah. Kegiatan ini tidak khusus untuk mengajarkan tentang agama tetapi juga ilmu pengetahuan umum termasuk filsafat.
  4. Majlis
    Majlis ini berarti sesi dimana aktivitas pengajaran dab diskusi berlangsung  dan bisa juga diartikan sebagai jumlah aktivitas pengajaran . seiring perkembangan ilmu pengetahuan majlis digunakan sebagai kegiatan transfer ilmu pengetahuan sehingga banyak ragamnya
  5. Masjid
    Semenjak berdirinya di zaman Nabi SAW. Masjid mendjadi pusat kegiatan dan informasi berbagai masalah kaum muslimin baik menyangkut pendidikan maupun sosial ekonomi dan yang lebih penting adalah sebagai lemabga pendidikan masjid pada awal perkembangannya dipakai sebagai sarana informasi dan penyampaian doktrin ajaran islam.
  6. Khan
    Khan difungsikan sebagai penyimpanan barang-barang dalam jumlah besar atau sebagai sarana komersial yang memiliki banyak toko. Selain itu kham juga berfungsi sebagai asrama untuk murid-murid dari luar kota yang hendak belajar hukum islam di suatu masjid, seperti khan yang dibangun oleh Di’lij bin Ahmad bin di’lij pada akhir abad ke 10M di Suwaiqat Ghalib dekat maqam Suraij. Khan juga sebagai sarana untuk belajar privat
  7. Ribath
    Ribath adalah temapat kegiatan kaum sufi yang ingin menjauhkan diri dari duniawi dan mengkonsentrasikan diri untuk semata-mata ibadah dan memberikan perhatian terhadap kegiatan keilmuan yang dipimpin oleh seorang syaikh yang terkenal dengan ilmu dan keshalehannya .pada perkembangan lanjut setelah munculnya madrasah, banyak madrasah yang dilengkapi dengan ribath-ribath. Sejak dimasa dinasti Saljuk, madrasah dan ribath diorganisir dalam satu garis kebijakan yang sama yaitu Kembali kepada ortodoksi sunni.
  8. Rumah-rumah ulama’
    Para ulama’ di zaman klasik banyak mempergunakan rumahnya secara ikhlas untuk kegiatan belajar mengajar dan perkembangan ilmu pengetahuan disebabkan karena ulama yang bersangkutan tidak memungkinkan memberi pelajaran di masjid sedangkan para pelajar banyak yang berniat untuk mempelajari ilmu darinya.
  9. Toko-toko buku dan perpustakaan
    Toko-toko buku mempunyai peranan penting keilmuan islam. Pada awalnya menjual buku-buku tapi berikutnya menjadi sarana untuk berdiskusi dan berdebat, bahkan pertemuan rutin sering dilaksanakan disitu. Penguasa-penguasa biasanya mendirikan perpustakaan umum sedangkan perpustakaan pribadi dibangun oleh orang-orang kaya saja atau di istana raja-raja. Seorang pelopor pendiri perpustakaan adalah Khalifah Al Ma’mun dari dinasti Abbasiyah, kemudian diikuti oleh penguasa setelahnya.
  10. Rumah Sakit.
    Rumahsakit pada zaman klasik bukan saja berfungsi sebagai tempat merawat dan mengobati orang sakit tapi juga mendidik tenaga-tenaga yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatan. Pada masa itu , penelitian dan percobaan dalam bidang kedokteran dan obat-obatan juga dilaksanakan sehingga ilmu kedokteran dan obat-obatan juga dilaksanakan kemudian ilmu kedokteran dan obat-obatan berkembang cukup pesat. Rumah sakit juga merupakan tempat praktikum sekolah kedokteran yabg didirikan diluar rumah sakit tetapi ada juga sekolah sekolah kedokteran yang Bersatu dengan rumah sakit. Dengan demikian rumah sakit juga berfungsi sebagai Lembaga pendidikan. Di Baghdad sampainpada tahun 1160M terdapat 60 lembaga medis : Cairo mempunyai 5 rumah sakit. Sedangkan pusat Lembaga medis Ketika itu ada di Spanyol, Cordove,dan Seville.
  11. Badiah (padang pasir, Dusun tenpat tinggal badwi)
    Semenjak berkembang luasnya islam , Bahasa Arab banyak digunakan sebagai Bahasa pengantar oleh bangsa-bangsa di luar Arab yang beragama islam. Namun bahsa Arab disitu cenderung kehilangan keaslian dan kemurniannya, karena mereka kurang fasih melafazkannya dan kurang memahami kaidah-kaidah Bahasa Arab sehingga Bahasa Arab menjadi Bahasa pasaran. Namun tidak demikian halnya badiah, mereka tetap memprtahankan keaslian dan kemurnian Bahasa Arab. Dengan demikian badiah ini merupakan sumber Bahasa Arab yang asli dan murni. Oleh karena itu badiah menjadi pusat pelajaran Bahasa Arab yang asli dan murni sehingga banyak anak-anak khalifah , ulama-ulama dan para ahli ilmu pengetahuan pergi ke badiah-badiah dalam rangka mempelajari ilmu Bahasa Arab dan kesastraan Bahasa Arab.


 Semoga Bermanfaat

 




 

logoblog
Previous
« Prev Post